Selain penyebabnya yang berbeda, penyebaran virus, lokasi ruam, dan orang yang rentan mengalami mpox maupun cacar air juga tak sama. Pada dasarnya, monkeypox, merupakan virus orthopox. Di sisi lain, virus Varicella-zoster, penyebab cacar air, bukanlah virus pox sebenarnya. Karakteristik virus tersebut justru mirip virus herpes.
FYI, orang yang punya riwayat terinfeksi virus mpox kemungkinan akan memiliki kekebalan jangka panjang terhadap penyakit tersebut. Sementara itu, virus penyebab cacar air tidak akan pernah hilang dari tubuh dan bisa kambuh sewaktu-waktu.
Virus penyebab cacar air pun dinilai lebih menular, mengingat penularannya terjadi melalui udara atau menghirup cairan yang mengandung aerosol. Adapun mpox ditularkan melalui kontak langsung dengan ruam dan koreng penderita. Selain itu, penularan mpox juga bisa melalui cairan tubuh, seperti air liur dan sekresi lainnya.
Dibanding cacar air, potensi penularan mpox lebih bervariasi. Siapa saja bisa mengalaminya akibat penularan virusnya. Nah, cacar air cenderung terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 10 tahun. Sejauh ini, kasus cacar air yang terjadi pada seorang berusia lebih dari 20 tahun sangat jarang. Di sisi lain, mpox paling banyak terjadi pada seorang berusia 31—45 tahun.