Pakai Air Liur Sebagai Pelumas Seks, Boleh atau Tidak?

Hayo, siapa yang sering pakai air liur buat pelumas~

Seks tanpa pelumas tentu bukan jadi hal menyenangkan walau tubuh pun mengeluarkan pelumas alaminya. Meski demikian, ada kalanya jumlah yang diproduksi tidak cukup banyak untuk bertahan selama permainan ranjang.

Banyak yang kemudian memanfaatkan air liur sebagai pelumas, bahkan di film biru sekalipun. Saliva dianggap sebagai alternatif pelumas terdekat dan paling mudah didapat.

Namun, bagaimana sebenarnya penggunaan saliva sebagai pelumas? Boleh atau tidak secara medis?

Bolehkah menggunakan air liur sebagai pelumas seks?

Patti Britton, PhD., seorang seksolog klinis di California dan author dari The Art of Sex Coaching menjelaskan pada Cosmopolitan, boleh-boleh saja menggunakan saliva sebagai pelicin tambahan ketika bercinta. Ia bahkan menyebutkan bahwa air liur bisa jadi salah satu pelumas tertua yang terus digunakan hingga kini.

Bukan tanpa bukti, ada dua referensi dalam sebuah koleksi kumpulan lelucon China dari abad ke-18, melansir Men’s Health. Hal tersebut berkaitan dengan klaim bahwa saliva mudah didapat, gratis, dan bisa digunakan tanpa harus beranjak dari ranjang.

Sebuah studi berfokus pada penggunaan lubrikan dipublikasi pada Sexual and Reproductive Health Matters tahun 2022. Dalam penelitian tersebut, terdapat pula individu yang lebih suka menggunakan liur alih-alih pelumas kemasan.

Meski dianggap lebih aman, terdapat pro dan kontra penggunaan air liur sebagai pelumas. Beberapa faktor menjadi alasan, termasuk potensi infeksi bakteri hingga dianggap menghalangi sperma bertemu telur.

Risiko air liur sebagai pelumas seks

Pakai Air Liur Sebagai Pelumas Seks, Boleh atau Tidak?ilustrasi merangsang vagina (unsplash.com/@malvestida)

Segala sesuatu memang datang dengan risiko. Termasuk pula pelumas berbahan dasar minyak zaitun, pelumas minyak kelapa, bahkan air liur. 

Risiko berikut jadi alasan beberapa ahli tidak merekomendasikan saliva sebagai pelumas. Tentunya demi kesehatan dan menekan potensi efek samping.

1. Penularan penyakit menular seksual

Felice Gersh, MD., penulis PCOS SOS: A Gynecologist's Lifeline to Naturally Restore Your Rhythms, Hormones, and Happiness mengungkapkan pada Health, penggunaan air liur sebagai pelumas meningkatkan infeksi penyakit menular seksual. Misalnya, pasangan memiliki lesi herpes aktif di mulut, lalu menggunakan salivanya sebagai pelumas penetrasi. Tindakan ini berisiko menularkan herpes dan menjadikan pasangan memiliki herpes genital. 

Skenario ini terjadi lebih sering daripada dugaan siapapun, melansir Center of Disease Control and Prevention. Lembaga yang sama juga menjelaskan bahwa herpes bukan satu-satunya risiko. Masih ada HIV, klamidia, sifilis, kencing nanah, dan trikomoniasis yang menular melalui cairan tubuh.

Baca Juga: Pakai Minyak Kelapa untuk Pelumas Seks, Apakah Aman?

2. Iritasi vagina pemicu infeksi

Pakai Air Liur Sebagai Pelumas Seks, Boleh atau Tidak?ilustrasi vagina gatal (pexels.com/Cliff Booth)

Air liur memiliki bakteri yang berbeda dengan bakteri dalam vagina. Benar terasa basah dan licin, tetapi di dalamnya mengandung enzim pencernaan yang memecah makanan. 

Ketika masuk ke vagina, adanya enzim dan bakteri dalam liur dapat mengubah mikrobioma di dalamnya. Hasilnya, kamu rentan terkena vaginosis bakteri dan infeksi jamur. 

Keduanya memang dapat disembuhkan. Namun, efek gatal bisa membuatmu tidak nyaman. Jurnal Obstetrics and Gynecology pada 2020 mencatat air liur dapat memicu peradangan dengan efek gatal hingga rasa terbakar.

3. Air liur tidak memiliki kualitas pelumas

Jika efek penularan penyakit dihilangkan pun, air liur tetap tidak memiliki spek sebagai pelumas. Menggunakannya saat penetrasi memang memberikan efek basah, tetapi ia sama sekali tidak licin.

Bukan hanya itu, air liur mudah menguap dan mengering lebih cepat. Air liur sebagai pelumas tidak memberikan efek meluncur saat penetrasi.

Menggunakannya masih berisiko menyebabkan robekan kecil pada vagina atau anus. Hal tersebut tentu menyakitkan. Selain itu, berisiko mengundang mikroba berbahaya masuk ke dalam tubuh.

4. Memengaruhi sperma masuk ke vagina

Pakai Air Liur Sebagai Pelumas Seks, Boleh atau Tidak?ilustrasi sperma (pexels.com/Deon Black)

Opsi ini menjadi pertimbangan ketika kamu dan pasangan sedang merencanakan kehamilan. Mitosnya, menggunakan air liur dalam jumlah besar dapat mengganggu motilitas sperma.

Dilansir Healthline, risiko tersebut bisa saja terjadi. Namun, lebih dijumpai pada seseorang yang mengalami penurunan jumlah sperma dan tidak berlaku pada motilitas sperma normal.

Meski demikian, sebagian besar pelumas memang tidak mendukung pembuahan. Beberapa bahkan mengandung spermisida. Jika tidak yakin dengan air liur, kamu bisa memilih pelumas dengan klaim aman bagi kesuburan.

Kecuali kepepet, air liur sebagai pelumas sebaiknya dihindari. Lebih baik menyediakan pelumas khusus yang memang aman digunakan. Kalau tidak mau repot, simpan di tempat yang terjangkau saat kamu dan doi siap 'bertempur'.

Baca Juga: Memakai Minyak Zaitun untuk Pelumas Seks, Bolehkah?

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya