Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anak dirawat di rumah sakit.
ilustrasi anak dirawat di rumah sakit (freepik.com/lifeforstock)

Intinya sih...

  • Radang tenggorokan bisa menyebabkan demam rematik, yang dapat menyerang jantung dan menyebabkan kerusakan permanen.

  • Demam rematik sering dimulai dari infeksi bakteri Streptococcus grup A dan dapat berkembang menjadi penyakit jantung rematik.

  • Pencegahan demam rematik dilakukan dengan mengurangi penyebaran bakteri Streptococcus grup A dan memberikan antibiotik secara rutin bagi pasien.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Infeksi yang umum, seperti sakit tenggorokan pada anak, kadang bisa menjadi rumit. Streptococcus pyogenes, atau yang dikenal sebagai bakteri penyebab radang tenggorokan (strep throat), menyebar dengan mudah dari orang ke orang, persis seperti infeksi saluran napas atas pada umumnya. Kebanyakan kasus muncul pada anak-anak, sering kali di masa sekolah.

Masalahnya muncul ketika infeksi ini terjadi berulang. Pada sebagian orang, sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh berubah arah dan justru menyerang jaringan sendiri, termasuk katup jantung. Inilah titik ketika peradangan muncul, reaksi yang dikenal sebagai demam rematik.

Jika peradangan berlangsung lama, katup jantung bisa mengalami kerusakan dan jaringan parut, yang pada akhirnya berkembang menjadi penyakit jantung rematik.

Apa itu demam rematik?

Demam rematik atau demam reumatik sering dimulai dari sesuatu yang tampak sepele, yaitu radang tenggorokan akibat infeksi bakteri Streptococcus grup A.

Pada awalnya, infeksi dianggap cuma radang biasa. Namun, jika tidak ditangani dengan benar, tubuh bisa bereaksi dengan cara yang mengejutkan, yaitu dengan munculnya peradangan yang menyerang jantung, sendi, bahkan sistem saraf. Inilah yang disebut demam rematik.

Hanya sebagian kecil kasus radang tenggorokan yang berkembang menjadi demam rematik. Ini biasanya muncul dua hingga tiga minggu setelah infeksi awal. Yang perlu diingat, demam rematik tidak menular. Yang menular adalah infeksi tenggorokan yang mendahuluinya.

Siapa pun bisa terkena, tetapi anak-anak usia 5 hingga 15 tahun adalah kelompok yang paling rentan.

Gejala demam rematik

ilustrasi anak sakit (unplash.com/Ozkan Guner)

Demam rematik dapat berkembang sekitar 1–5 minggu setelah infeksi Streptococcus grup A.

Gejala umum

  • Artritis (nyeri sendi).

  • Chorea (gerakan tubuh tersentak-sentak dan tak terkendali).

  • Kelelahan.

  • Demam.

Artritis paling umum terjadi pada lutut, pergelangan kaki, siku, dan pergelangan tangan.

Gejala yang tidak umum

Jarang terjadi, gejala dapat meliputi:

  • Nodul (benjolan tanpa rasa sakit) di dekat sendi.

  • Ruam dengan cincin merah muda dan bagian tengah yang bening.

Gejala yang berhubungan dengan jantung

Gejala demam rematik juga dapat meliputi gejala gagal jantung kongestif:

  • Nyeri dada.

  • Detak jantung cepat.

  • Sesak napas.

Selain itu, seseorang dengan demam rematik dapat mengalami:

  • Murmur jantung.

  • Pembesaran jantung.

  • Cairan di sekitar jantung.

Faktor risiko

Siapa pun bisa mengalami demam rematik setelah sakit radang tenggorokan, demam scarlet, atau impetigo. Namun, ada beberapa kondisi yang membuat risiko lebih tinggi.

Usia

Demam rematik lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.

  • Paling umum: Anak usia sekolah, 5–15 tahun.

  • Jarang: Anak di bawah 3 tahun dan orang dewasa.

Lingkungan padat orang

Tempat yang padat orang meningkatkan kemungkinan penyebaran infeksi tenggorokan, demam scarlet, atau impetigo. Lingkungan yang rentan antara lain:

  • Tempat penitipan anak dan sekolah.

  • Lembaga pemasyarakatan.

  • Tempat penampungan tunawisma.

  • Fasilitas pelatihan militer, dan lain-lain.

Faktor kesehatan lain

Seseorang yang pernah mengalami demam rematik memiliki risiko lebih besar untuk mengalaminya kembali jika terinfeksi Streptococcus grup A. di kemudian hari.

Bisakah demam rematik terjadi lebih dari sekali?

Anak yang pernah mengalami demam rematik memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan orang lain untuk mengalami serangan berikutnya. Tubuh yang pernah terluka oleh infeksi Streptococcus seakan menyimpan ingatan, sehingga setiap kali infeksi tenggorokan datang kembali, ancaman demam rematik pun ikut serta.

Untuk melindungi anak dari serangan berulang, dokter biasanya meresepkan antibiotik jangka panjang, umumnya penisilin. Obat ini bukan hanya mencegah radang tenggorokan, tetapi juga menjadi tameng agar demam rematik tidak kembali.

Lama pengobatan bisa berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan hingga satu dekade, sebagai bentuk perlindungan berkelanjutan bagi jantung dan masa depan anak.

Komplikasi yang bisa terjadi

ilustrasi seorang anak sakit (pixels.com/cottonbro studio)

Ketika seseorang pulih dari demam rematik akut, sering kali ada jejak yang tertinggal di jantung. Bukan cuma luka sementara, melainkan kerusakan permanen yang dikenal sebagai penyakit jantung rematik. Kadang penyakit jantung rematik muncul setelah satu kali serangan demam rematik akut, tetapi kondisi ini lebih sering berkembang akibat episode berulang atau serangan yang berat.

Bagian jantung yang paling sering terkena adalah katup. Katup yang rusak tidak lagi bisa membuka dan menutup dengan sempurna. Akibatnya, aliran darah yang seharusnya mengalir lancar menjadi terganggu, dan jantung tidak mampu memompa seefektif yang dibutuhkan tubuh.

Dari kerusakan itu, komplikasi serius bisa muncul. Gagal jantung adalah salah satunya, saat jantung tak lagi sanggup memenuhi kebutuhan darah tubuh. Ada juga risiko infeksi pada katup yang rusak (endokarditis infektif), serta ancaman stroke akibat terbentuknya gumpalan darah di jantung atau pada katup yang cedera.

Dalam kasus yang berat, penyakit jantung rematik memerlukan operasi jantung. Dan, jika kerusakan terlalu parah, nyawa bisa terancam.

Diagnosis

Tidak ada satu tes tunggal yang bisa langsung memastikan seseorang mengalami demam rematik. Dokter biasanya memulai dengan melihat tanda-tanda penyakit dan menelusuri riwayat medis pasien. Dari sana, berbagai pemeriksaan dapat dilakukan untuk mencari petunjuk.

  • Tes darah: mencari antibodi yang menunjukkan infeksi Streptococcus grup A baru-baru ini.

  • Ekokardiografi (echo): melihat bagaimana otot jantung bekerja, apakah ada tanda kerusakan atau peradangan.

  • Elektrokardiogram (EKG): mengukur aktivitas listrik jantung, memastikan apakah detaknya normal.

  • Usap tenggorokan: mendeteksi keberadaan bakteri Streptococcus grup A.

Pengobatan

ilustrasi antibiotik (freepik.com/freepik)

Dokter biasanya menangani gejala demam rematik dengan obat-obatan yang membantu menurunkan demam, meredakan peradangan, dan mengurangi nyeri.

Semua pasien dengan demam rematik juga perlu mendapatkan antibiotik untuk membasmi infeksi Streptococcus grup A yang menjadi pemicu awal.

Bagi mereka yang kemudian mengalami penyakit jantung rematik dengan tanda-tanda gagal jantung, pengobatan tambahan diperlukan. Obat-obatan khusus akan diberikan untuk membantu jantung tetap bekerja sebaik mungkin, agar aliran darah tetap terjaga dan tubuh tidak kehilangan kekuatannya.

Pencegahan

Mencegah demam rematik dan penyakit jantung rematik sangat penting, karena keduanya bisa meninggalkan dampak jangka panjang, bahkan permanen, meski sudah diobati.

Cegah demam rematik dengan cara:

  • Mengurangi penyebaran bakteri Streptococcus grup A dengan memperbaiki kondisi hidup, misalnya mengurangi kepadatan rumah tangga dan menyediakan sarana kesehatan dasar seperti air bersih.

  • Diagnosis dan pengobatan cepat terhadap infeksi tenggorokan maupun kulit akibat Streptococcus grup A, terutama pada kelompok yang berisiko tinggi.

Strategi pencegahan penyakit jantung rematik sama dengan demam rematik, ditambah dengan pemberian antibiotik secara rutin (profilaksis sekunder) bagi mereka yang pernah mengalami demam rematik. Langkah ini bertujuan mencegah infeksi ulang dan melindungi jantung dari kerusakan lebih lanjut.

FAQ seputar demam rematik dan penyakit jantung rematik

Apa itu demam rematik?

Reaksi imun setelah infeksi berulang Streptococcus pyogenes yang memicu peradangan pada sendi, kulit, otak, dan jantung.

Apa itu penyakit jantung rematik?

Kerusakan permanen pada katup jantung akibat peradangan berkepanjangan dari demam rematik.

Bagaimana demam rematik terjadi?

Sistem imun salah mengenali jaringan tubuh sebagai ancaman setelah strep throat, lalu menyerang katup jantung dan organ lain.

Apa gejala awal yang perlu diwaspadai?

Sakit tenggorokan berulang, demam, nyeri sendi berpindah, kelelahan, bengkak, dan sesak napas setelah infeksi tenggorokan.

Siapa yang paling berisiko?

Anak usia 5–15 tahun, terutama di lingkungan padat, akses kesehatan terbatas, atau dengan riwayat infeksi radang tenggorokan berulang.

Apakah demam rematik bisa sembuh?

Gejala bisa hilang, tetapi kerusakan pada katup jantung dapat menjadi permanen tanpa penanganan cepat.

Apakah penyakit jantung rematik bisa muncul bertahun-tahun setelah infeksi?

Ya. Kerusakan katup sering berkembang perlahan dan baru terlihat pada usia dewasa muda.

Bagaimana cara mencegahnya?

Mengobati radang tenggorokan dengan antibiotik yang tepat, menjaga kebersihan, serta kontrol teratur bagi yang pernah mengalami demam rematik.

Kapan harus segera ke dokter?

Jika anak mengalami sakit tenggorokan disertai demam, nyeri sendi, atau napas memendek, terutama jika ada riwayat radang tenggorokan berulang.

Referensi

"Can sore throats really damage your heart?" Medanta. Diakses November 2025.

"Rheumatic Fever." American Heart Association. Diakses November 2025.

"About Rheumatic Fever." CDC. Diakses November 2025.

"Acute rheumatic fever (ARF) and rheumatic heart disease (RHD)." Better Health Channel. Diakses November 2025.

"Strep Throat." Cleveland Clinic. Diakses November 2025.

Editorial Team