ilustrasi ibu hamil berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/DC Studio)
Jika mengalami heartburn yang sering kali membangunkan tidur malam, heartburn kembali lagi setelah efek antasida hilang, atau ada gejala lainnya (seperti kesulitan menelan, batuk, penurunan berat badan, atau tinja berwarna hitam), kamu mungkin memiliki masalah yang lebih serius yang memerlukan perhatian.
Ada kemungkinan yang kamu alami adalah GERD dan ini perlu diagnosis dokter, yang berarti heartburn perlu dikontrol untuk melindungi diri dari komplikasi seperti kerusakan pada esofagus.
Dokter mungkin meresepkan obat penurun asam lambung tertentu untuk mengurangi gejala. Obat H2 blocker, yang membantu memblokir produksi asam, tampaknya aman.
Jenis obat lain, yang disebut penghambat pompa proton, digunakan untuk orang dengan heartburn yang tidak merespons pengobatan lain.
Jika khawatir tentang efek obat, pastikan untuk berbicara dengan dokter. Dokter dapat membantu mengendalikan gejala sambil menjaga kehamilan tetap sehat dan aman.
Asam lambung naik selama kehamilan merupakan hal yang umum. Umumnya, masalah ini akan hilang setelah melahirkan.
Ada beberapa cara untuk mengatasi asam lambung naik dan heartburn selama kehamilan, seperti penyesuaian gaya hidup yang mencakup perubahan pola makan dan posisi tidur tertentu, hingga konsumsi obat jika gejala yang dirasakan cukup parah.
Berkonsultasilah dengan dokter atau bidan apabila mengalami heartburn yang parah atau terus-menerus selama kehamilan. Gejala seperti heartburn terkadang dapat menyerupai gejala kondisi lain, seperti preeklamsia.
Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dapat membantu mengurangi risiko masalah atau komplikasi yang dapat berkembang selama kehamilan.
Referensi
"Causes of Heartburn and Indigestion in Pregnancy." Healthline. Diakses Oktober 2024.
"Indigestion and heartburn in pregnancy." Pregnancy Birth and Baby. Diakses Oktober 2024.
"Pregnancy and Heartburn." Johns Hopkins Medicine. Diakses Oktober 2024.
"Heartburn During Pregnancy." WebMD. Diakses Oktober 2024.