Frozen Shoulder: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Kondisi ini membuat bahu sulit untuk digerakkan

Apakah kamu sering mengalami nyeri dan kaku pada area bahu? Bisa jadi, kondisi yang kamu rasakan itu adalah tanda dari frozen shoulder atau adhesive capsulitis.

Pada frozen shoulder atau bahu beku, kamu akan merasakan nyeri dan kaku di persendian bahu. Kondisi ini membuat bahu jadi sulit digerakkan, seolah membeku.

Selain ketidaknyamanan dan membatasi pergerakan, pemulihan frozen shoulder juga bisa membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk mengetahui lebih jauh tentang frozen shoulder, kamu bisa simak ulasan berikut ini.

1. Apa itu frozen shoulder?

Frozen Shoulder: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan PengobatanBahu terasa nyeri dan kaku pada kondisi frozen shoulder. (freepik.com/freepik)

Dilansir Mayo Clinic, frozen shoulder adalah kondisi kekakuan dan nyeri di persendian bahu yang membuatnya sulit untuk digerakkan. Umumnya, gejala akan muncul dan memburuk secara bertahap. Kondisi ini bisa berlangsung selama 1 hingga 3 tahun.

Untuk sebagian orang, rasa nyeri memburuk pada malam hari hingga bisa mengganggu kualitas tidur. Frozen shoulder jarang terjadi berulang di bahu yang sama, tetapi beberapa orang dapat mengembangkannya di bahu lainnya.

2. Penyebab dan faktor risiko frozen shoulder

Frozen Shoulder: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi frozen shoulder (orthoinfo.aaos.org)

Frozen shoulder memengaruhi bagian kapsul bahu yang merupakan jaringan di sekitar persendian bahu. Dilansir WebMD, kondisi ini terjadi ketika kapsul bahu menebal dan mengencang, sehingga sulit untuk digerakkan.

Jaringan parut terbentuk dan ada lebih sedikit cairan sinovial atau cairan pelumas sendi. Kondisi tersebut bisa membatasi pergerakan bahu.

Penyebab frozen shoulder belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko, yaitu:

  • Berusia 40 tahun atau lebih, umumnya lebih sering terjadi pada perempuan.
  • Tidak banyak menggerakkan bahu dalam waktu yang cukup lama, seperti seseorang yang sedang dalam masa pemulihan setelah operasi, cedera, atau stroke.
  • Kondisi medis tertentu juga bisa meningkatkan risiko, seperti diabetes, penyakit jantung, masalah tiroid, atau penyakit Parkinson.

Baca Juga: 5 Terapi Mandiri untuk Kaku Leher dan Bahu akibat Stres

3. Gejala muncul dan berkembang secara bertahap

Frozen Shoulder: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi frozen shoulder (intermountainhealthcare.org)

Orang yang mengalami frozen shoulder akan merasakan nyeri dan sulit menggerakkan bahu. Menurut keterangan dari American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS), gejala berkembang dalam tiga tahapan:

  • Freezing stage. Pada tahapan ini, bahu mulai terasa nyeri saat digerakkan dan pergerakan bahu mulai terbatas. Umumnya, kondisi ini berlangsung sekitar 6 minggu hingga 9 bulan.
  • Frozen stage. Gejala nyeri mulai membaik pada tahapan ini, tetapi bahu terasa makin kaku. Frozen stage dapat berlangsung 4 hingga 6 bulan dan menyulitkan penderitanya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Thawing stage. Gerakan bahu perlahan mulai membaik pada tahap ini. Biasanya terjadi dalam waktu 6 bulan hingga 2 tahun.

4. Diagnosis

Frozen Shoulder: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi dokter memeriksa rentang gerak bahu pasien (orthobethesda.com)

Dokter akan memulai pemeriksaan fisik, biasanya dengan meminta pasien melakukan gerakan tertentu untuk memeriksa rasa sakit dan mengevaluasi rentang gerak aktif. Dokter juga mungkin akan meminta pasien untuk mengendurkan otot-otot saat menggerakkan lengan (rentang gerak pasif). Frozen shoulder ini memengaruhi rentang gerak aktif dan pasif.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyuntikkan bahu pasien dengan anestesi untuk menentukan rentang gerak pasif dan aktif.

Frozen shoulder biasanya dapat didiagnosis melalui tanda dan gejalanya saja. Namun, dokter mungkin akan meminta pasien untuk melakukan tes pencitraan, seperti sinar-X atau MRI, untuk mengesampingkan kemungkinan gejala pasien disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya.

5. Pengobatan

Frozen Shoulder: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatanilustrasi nyeri bahu (freepik.com/drobotdean)

Frozen shoulder umumnya akan membaik seiring waktu, meskipun bisa membutuhkan waktu hingga 3 tahun. Berdasarkan keterangan dari AAOS, fokus dari pengobatan adalah untuk mengontrol nyeri dan memulihkan gerakan serta kemampuan melalui terapi fisik.

Beberapa pilihan pengobatannya dapat mencakup:

  • Obat antiinflamasi nonsteroid: seperti aspirin dan ibuprofen untuk mengurangi nyeri dan peradangan.
  • Suntikan steroid: yang disuntikkan langsung ke persendian bahu.
  • Hidrodilatasi: dengan cara menyuntikkan cairan steril ke persendian bahu untuk meregangkan kapsul sendi bahu.
  • Terapi fisik: berupa latihan khusus dengan terapis yang akan membantu memulihkan gerakan.
  • Operasi: dilakukan jika kondisi tidak membaik dengan terapi atau prosedur lainnya. Metode yang umum digunakan yaitu manipulasi bahu dan artroskopi. Manipulasi bahu dilakukan saat pasien tertidur akibat pengaruh obat bius, dokter akan memaksa bahu bergerak untuk melonggarkan jaringan yang mengencang. Metode lainnya yaitu artroskopi. Pada artroskopi, dokter akan mengeluarkan jaringan parut pada persendian bahu melalui sayatan kecil di sekitar bahu. Setelah operasi, biasanya diperlukan terapi fisik. Waktu pemulihan bervariasi, mulai dari 6 minggu hingga 3 bulan. Walaupun prosesnya lambat, komitmen untuk melakukan terapi menjadi faktor penting dalam pemulihan.

6. Pencegahan

Frozen Shoulder: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan PengobatanLatihan gerakan bahu yang rutin bisa mencegah terjadinya frozen shoulder. (pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)

Jika merasa kesulitan untuk menggerakkan bahu selama masa pemulihan setelah operasi atau cedera, sebaiknya konsultasikan dengan dokter mengenai latihan atau gerakan bahu yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya frozen shoulder.

Selain itu, pengobatan yang dilakukan sedini mungkin juga akan membantu mencegah kondisi semakin parah.

Frozen shoulder umumnya tidak berbahaya, tetapi ini bisa mengganggu aktivitas karena nyeri dan kaku yang dialami. Jadi, jangan dibiarkan, ya! Melakukan latihan fisik secara rutin dengan berusaha menggerakkan lengan penting untuk dilakukan, terutama bagi kamu yang sedang dalam masa pemulihan akibat cedera atau pascaoperasi bahu.

Baca Juga: Jari Kaku Tidak Bisa Lurus, Ini 8 Fakta seputar Trigger Finger

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya