5 Jenis Jaringan Parut yang Dapat Muncul di Kulit

Salah satunya jenis jaringan parut adalah keloid

Jaringan parut terbentuk sebagai bagian dari proses penyembuhan luka. Saat kulit terluka, tubuh menghasilkan jaringan baru yang terbuat dari kolagen untuk memperbaiki kulit yang rusak dan membantu menutupi luka.

Jaringan parut dapat terbentuk akibat berbagai hal, seperti luka bakar, luka akibat jerawat, luka bekas cacar, hingga luka pascaoperasi. Jaringan parut dapat berkembang di mana saja di kulit dan memiliki jenis yang berbeda-beda.

Nah, berikut ini akan dipaparkan beberapa jenis jaringan parut yang dapat muncul di kulit. Baca terus, ya!

1. Keloid

5 Jenis Jaringan Parut yang Dapat Muncul di Kulitilustrasi keloid (commons.m.wikimedia.org/Michael Rodger)

Dilansir National Health Service, keloid adalah jaringan parut dengan pertumbuhan berlebihan yang terjadi akibat terlalu banyak kolagen yang diproduksi di area luka. Bekas luka keloid ini terus tumbuh, bahkan setelah lukanya sembuh. Ukurannya pun bisa lebih besar dari ukuran luka aslinya.

Keloid timbul menonjol di atas kulit. Warnanya bisa merah muda, merah, sama dengan warna kulit, atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya. Terkadang, keloid juga menimbulkan gatal atau nyeri. Keloid dapat terjadi di area tubuh mana pun yang mengalami cedera kulit, tetapi umumnya ditemukan di daun telinga, bahu, pipi, atau dada.

Pertumbuhan keloid dapat dipicu oleh cedera kulit, seperti luka jerawat, tindik kuping, bekas luka pascaoperasi, luka gores, dan luka bakar.

2. Hipertrofik

5 Jenis Jaringan Parut yang Dapat Muncul di Kulitilustrasi jaringan parut hipertrofik dan bedanya dengan keloid (specialty.mims.com)

Jaringan parut hipertrofik adalah bekas luka yang tampak menonjol. Ini merupakan respons abnormal terhadap penyembuhan luka. Jaringan parut ini hampir mirip keloid. Bedanya, jaringan parut hipertrofik tidak tumbuh melebihi batas luka aslinya.

Dilansir Cleveland Clinic, jaringan parut hipertrofik dapat terjadi di mana saja pada kulit yang mengalami cedera atau luka. Kondisi ini dapat terjadi akibat trauma kulit, luka bakar, atau luka bekas operasi.

Jaringan parut hipertopik juga dapat terasa gatal dan nyeri. Bekas luka ini biasanya tidak berbahaya, tetapi dapat mengganggu penampilan seseorang. 

Baca Juga: 8 Cara Ampuh untuk Menghilangkan Flek Hitam Bekas Jerawat

3. Atrofik

5 Jenis Jaringan Parut yang Dapat Muncul di Kulitilustrasi kulit berjerawat (freepik.com/freepik)

Jaringan parut atrofik atau atrophic scars sering kali timbul akibat jerawat atau cacar air. Jaringan parut ini tampak seperti berlubang atau lekukan kecil di kulit. Jaringan parut ini paling sering muncul di bagian wajah. Mengutip MedicineNet, ada tiga tipe jaringan parut atrofik, yaitu ice pick scars, boxcar scars, dan rolling scars.

  • Ice pick scars: bekas luka yang kecil, sempit dan lekukan yang cukup dalam.
  • Boxcar scars: bekas luka dengan cekungan bulat hingga oval dengan garis tepi yang tegas. Boxcar scars lebih lebar dibanding ice pick scars.
  • Rolling scars: bekas luka ini memiliki kedalaman yang bervariasi dan membuat tampilan kulit tampak bergelombang dan tidak rata

Bekas luka ini mungkin menjadi lebih terlihat seiring bertambahnya usia karena kadar kolagen dan elastisitas kulit makin berkurang seiring waktu.

4. Kontraktur

5 Jenis Jaringan Parut yang Dapat Muncul di Kulitilustrasi jaringan parut kontraktur (artofdermatology.com)

Jaringan parut kontraktur biasanya terjadi akibat luka bakar. Ini bisa terbentuk ketika jaringan kulit rusak, menyusut, atau bahkan hilang, sehingga mengakibatkan bekas luka. Bekas luka jenis ini menyebabkan area kulit mengencang.

Jika kontraktur berkembang hingga ke otot dan saraf atau sendi, maka jaringan parut ini dapat membuat pergerakan makin terbatas.

5. Stretch mark

5 Jenis Jaringan Parut yang Dapat Muncul di Kulitilustrasi stretch mark (nhs.uk)

Stretch mark merupakan guratan pada kulit yang umumnya muncul di perut, payudara, lengan atas, pinggul, bokong dan paha. Stretch mark dapat berwarna kemerahan, merah muda, atau keunguan. Garis atau guratan tersebut seiring waktu dapat memudar dan berubah menjadi putih atau abu-abu.

Dilansir Mayo Clinic, stretch mark disebabkan oleh adanya peregangan kulit. Beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami stretch mark, antara lain:

  • Kehamilan
  • Memiliki keluarga dengan riwayat stretch marks
  • Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis
  • Penggunaan obat-obatan kortikosteroid dalam jangka panjang
  • Gangguan kesehatan tertentu, seperti sindrom Cushing atau sindrom Marfan

Walaupun tidak selalu membahayakan, jaringan parut dapat menimbulkan keluhan fisik, seperti nyeri atau ketidaknyamanan. Selain itu, kemunculannya di kulit juga bisa mengganggu penampilan. Untuk mengatasinya, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi.

Baca Juga: 11 Cara Menghilangkan Bekas Cupang di Leher

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya