Bikin Kulit Gatal, Ini Perbedaan antara Kurap dan Kudis

Keduanya termasuk penyakit kulit menular

Ada berbagai penyakit yang menimbulkan rasa gatal dan ruam di kulit, di antaranya yaitu kurap dan kudis. Rasa gatal yang timbul pada kulit sering membuat penderitanya tidak nyaman dan bahkan menggaruknya berulang kali.

Kerap dikira sama, kurap dan kudis merupakan dua penyakit kulit yang berbeda. Untuk lebih mengetahuinya, berikut ulasan mengenai beberapa perbedaan antara kurap dan kudis.

1. Kurap disebabkan oleh infeksi jamur

Bikin Kulit Gatal, Ini Perbedaan antara Kurap dan Kudisilustrasi kurap (healthline.com)

Kurap (kadas) atau dikenal sebagai ringworm adalah infeksi jamur pada kulit. Dilansir Healthline, infeksi ini awalnya muncul sebagai bercak merah pada area kulit yang terdampak dan kemudian dapat menyebar ke bagian lain di tubuh. Kondisi ini dapat memengaruhi kulit kepala, kaki, kuku, selangkangan, janggut, atau area tubuh lainnya.

Beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan kurap di antaranya Trichophyton, Microsporum dan Epidermophyton. Kurap memiliki sebutan yang berbeda berdasarkan area tubuh yang terinfeksi, di antaranya :

  • Tinea capitis: kurap pada kulit kepala.
  • Tinea corporis: kurap yang muncul di badan.
  • Tinea cruris atau jock itch: kurap pada kulit di sekitar selangkangan, paha bagian dalam dan bokong.
  • Tinea pedis atau kutu air: kurap pada kaki.
  • Tinea unguium atau onychomycosis: kurap yang muncul di kuku.

Kurap termasuk penyakit kulit yang menular. Mengutip Mayo Clinic, kurap dapat menyebar melalui cara berikut :

  • Manusia ke manusia. Kurap sering kali menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
  • Hewan ke manusia. Seseorang dapat tertular kurap dengan menyentuh hewan yang terinfeksi.
  • Objek ke manusia. Kurap dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan benda yang digunakan oleh orang atau hewan yang terinfeksi.
  • Tanah ke manusia. Dalam kasus yang jarang terjadi, kurap dapat menyebar ke manusia melalui kontak dengan tanah yang terkontaminasi jamur.

2. Kudis disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei

Bikin Kulit Gatal, Ini Perbedaan antara Kurap dan Kudisilustrasi tungau Sarcoptes scabiei (webmd.com)

Kudis termasuk penyakit kulit yang menular dan dapat menyebar dengan cepat. Dilansir Mayo Clinic, kudis atau skabies adalah kondisi kulit gatal yang disebabkan oleh tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei.

Pada kudis, tungau betina menggali ke dalam kulit dan membuat terowongan untuk bertelur. Saat telur menetas, larva tungau menuju ke permukaan kulit untuk tumbuh dan dapat menyebar ke area lain di kulit maupun ke orang lain.

Rasa gatal yang timbul di kulit disebabkan oleh reaksi alergi tubuh terhadap tungau, telur dan kotorannya. Rasa gatal tersebut biasanya akan semakin parah saat malam hari.

Penularan kudis dapat terjadi melalui kontak fisik secara langsung maupun penggunaan barang bersama, misalnya berbagi pakaian atau tempat tidur dengan penderita.

Baca Juga: Waspadai Tinea Versicolor, Bercak Putih di Kulit akibat Infeksi Jamur

3. Gejala kurap

Bikin Kulit Gatal, Ini Perbedaan antara Kurap dan Kudisilustrasi kurap (nhs.uk)

Gejala kurap dapat bervariasi tergantung letak area tubuh yang terinfeksi. Umumnya, gejala yang timbul antara lain :

  • Bercak merah, gatal, bersisik atau area kulit yang menonjol yang disebut plak.
  • Bercak yang terlihat lebih merah di tepi luar atau menyerupai cincin.
  • Bercak dengan tepi yang menonjol.

Jika terjadi di kuku, mungkin kuku akan menjadi lebih tebal, berubah warna atau mulai retak. Kurap di kulit kepala biasanya menyebabkan rambut di sekitarnya patah atau rontok dan dapat terjadi kebotakan.

4. Gejala kudis

Bikin Kulit Gatal, Ini Perbedaan antara Kurap dan Kudisilustrasi kudis atau scabies (commons.m.wikimedia.org/Cixia)

Umumnya diperlukan waktu hingga enam minggu untuk gejala muncul setelah paparan awal kudis. Gejala biasanya berkembang lebih cepat pada orang yang pernah menderita kudis sebelumnya.

Gejala yang ditimbulkan kudis termasuk ruam merah dan rasa gatal yang semakin parah di malam hari. Menggaruk area kulit yang gatal secara terus-menerus dapat membuat luka menjadi terinfeksi. Ruam dapat terlihat seperti gigitan kecil atau benjolan kecil seperti jerawat.

Pada anak-anak dan orang dewasa, kudis kerap muncul di area tubuh, seperti pergelangan tangan, siku, ketiak, sekitar payudara, area kelamin pria, bokong, pinggang, di sela-sela jari. Sedangkan, gejala kudis pada bayi dan anak kecil dapat muncul di area kepala, wajah, leher, telapak tangan dan telapak kaki.

5. Pengobatan kurap dan kudis

Bikin Kulit Gatal, Ini Perbedaan antara Kurap dan Kudisilustrasi penggunaan krim di tangan (freepik.com/jcomp)

Dilansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), pengobatan untuk kurap tergantung pada area tubuh yang terinfeksi dan keparahan kondisi. Beberapa bentuk kurap dapat diobati dengan obat yang dijual bebas di pasaran, tetapi bentuk kurap lainnya memerlukan resep obat antijamur.

Kurap pada kulit, seperti kutu air (tinea pedis) dan gatal di selangkangan (tinea cruris), biasanya dapat diobati dengan obat antijamur dalam bentuk krim, losion atau bedak yang dioleskan pada kulit selama 2 hingga 4 minggu.

Untuk pemakaiannya, ikuti petunjuk yang ada pada label kemasan. Jika kurap tidak mereda atau malah memburuk, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dalam pengobatan kurap di kulit kepala (tinea capitis), biasanya dokter akan meresepkan obat antijamur oral.

Sementara itu, mengutip laman American Academy of Dermatology Association, obat untuk mengobati kudis membutuhkan resep dari dokter. Obat ini biasanya dioleskan pada kulit dari leher ke bagian bawah tubuh dan sering kali digunakan pada waktu tidur di malam hari. Dalam penggunaannya, penting untuk mengikuti instruksi dari dokter.

Selain itu, obat-obat tambahan mungkin juga diresepkan oleh dokter untuk membantu meredakan gejala kudis. Untuk kudis yang parah dan menyebar, dokter mungkin akan meresepkan obat oral untuk mengatasinya.

Hal lain yang tidak kalah penting yaitu untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar agar terhindar dari penyakit kulit. Apabila kamu mengalami berbagai gejala seperti di atas atau gatal yang tak kunjung mereda, sebaiknya periksakan ke dokter agar diketahui penyebab pastinya dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: 9 Penyebab Urat Terlihat Nyembul di Kulit, Bahayakah?

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya