Sulit Melihat pada Malam Hari? Ini 5 Fakta tentang Rabun Senja

Kenali gejalanya dan jangan diabaikan, ya

Kamu sering mengeluh jika berkendara pada malam hari atau kesulitan melihat di tempat yang minim cahaya? Bisa jadi kamu mengalami rabun senja.

Umumnya, mata manusia masih bisa melihat pada kondisi dengan sedikit penerangan. Namun, orang-orang dengan rabun senja akan kesulitan untuk melihat dan mengenali yang ada di sekitarnya, di tempat dengan pencahayaan redup.

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang mengalami rabun senja. Bila tidak segera diperiksa dan ditangani, penderitanya akan kesulitan beraktivitas pada malam hari atau saat berada di lingkungan dengan pencahayaan minim.

Apa itu rabun senja, faktor penyebab, gejala, penanganan, dan bahayakah kondisi ini? Untuk lebih mengetahuinya, simak penjelasan berikut.

1. Sulit melihat pada malam hari

Sulit Melihat pada Malam Hari? Ini 5 Fakta tentang Rabun Senjaunsplash.com/kishor

Rabun senja, dalam istilah kedokteran disebut nyctalopia, merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat dengan baik dalam kondisi dengan pencahayaan yang kurang, seperti waktu sore menjelang malam atau malam hari.

Walaupun begitu, bukan berarti penderitanya tidak bisa melihat sama sekali. Penderita rabun senja akan kesulitan dalam melihat atau mengenali sesuatu yang ada di sekitarnya pada kondisi gelap.

Selain itu, mata mungkin juga membutuhkan waktu yang lebih lama dari biasanya untuk beradaptasi saat beralih dari kondisi terang ke gelap.

2. Berpotensi membahayakan penderitanya  

Sulit Melihat pada Malam Hari? Ini 5 Fakta tentang Rabun Senjapexels.com/eliel frances etruiste

Seseorang dengan rabun senja sulit untuk melihat kondisi di sekitarnya pada tempat yang kurang penerangan. Masalah penglihatan seperti itu tentu bisa membahayakan keamanan. Saat berada di tempat gelap atau remang-remang, mereka sulit melihat benda-benda di sekitar yang bisa menghalanginya, sehingga berpotensi untuk menabrak benda tersebut.

Penderita rabun senja sebaiknya tidak berkendara pada malam hari. Karena, pengemudi bisa saja salah dalam melihat tanda atau rambu jalan, yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Selain itu, penderitanya mungkin akan susah mengenali wajah orang lain di sekitarnya pada kondisi kurang cahaya.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, mintalah bantuan atau pendampingan dari teman atau kerabat, atau naik kendaraan umum saat harus bepergian di malam hari.

Baca Juga: 7 Mitos tentang Mata Minus atau Rabun Jauh, Ini Fakta Medisnya

3. Bukan merupakan suatu penyakit  

Sulit Melihat pada Malam Hari? Ini 5 Fakta tentang Rabun Senjaunsplash.com/daniil kuželev

Menurut keterangan dari American Academy of Ophthalmology, rabun senja bukanlah penyakit, tetapi merupakan gejala dari beberapa jenis masalah penglihatan lainnya.

Sel tertentu pada retina mata, yaitu sel batang, memungkinkan seseorang untuk melihat pada kondisi pencahayaan yang kurang. Jika sel tersebut terganggu, maka bisa mengakibatkan terjadinya rabun senja.

Beberapa kondisi pada mata yang bisa menyebabkan rabun senja yaitu:

  • Rabun jauh atau miopia
  • Glaukoma
  • Katarak
  • Retinitis pigmentosa (penyakit keturunan yang mengakibatkan kerusakan retina mata)
  • Diabetes
  • Kekurangan vitamin A. Menurut sebuah laporan dalam Journal of Optometry tahun 2013, defisiensi vitamin A bisa menyebabkan rabun senja. Kondisi ini bisa disembuhkan dengan pengobatan yang memadai.
  • Keratokonus (penyakit mata yang menyebabkan penipisan lapisan kornea)

4. Gejala rabun senja yang perlu diwaspadai

Sulit Melihat pada Malam Hari? Ini 5 Fakta tentang Rabun Senjapexels.com/thevibrantmachine

Rabun senja merupakan gejala dari kondisi mata yang menyebabkan gangguan penglihatan dalam pencahayaan yang redup. Untuk mengidentifikasi rabun senja, coba jawab beberapa pertanyaan di bawah ini:

  • Apakah kamu merasa sulit untuk bergerak dalam kondisi cahaya yang redup?
  • Apakah kamu kesulitan mengemudi pada malam hari?
  • Apakah sulit untuk mengenali wajah dalam keadaan gelap atau kurang pencahayaan?
  • Apakah perlu waktu yang lebih lama untuk beradaptasi dalam lingkungan yang kurang pencahayaan?
  • Apakah kamu menghindari pergi ke luar pada malam hari karena takut tersandung?

Apalagi jika kamu mengalami kondisi-kondisi di atas disertai gejala lain seperti sakit kepala, sakit pada mata, mual dan muntah, penglihatan kabur, sensitif terhadap cahaya dan, kesulitan melihat benda yang jaraknya jauh.

Meski kamu mengalami gejala-gejala di atas, tetapi periksakan ke dokter untuk memastikannya, agar diagnosis lebih akurat dan segera mendapat penanganan yang tepat.

5. Pengobatan yang diberikan tergantung dari masing-masing penyebab  

Sulit Melihat pada Malam Hari? Ini 5 Fakta tentang Rabun Senjaunsplash.com/nrd

Pengobatan rabun senja yang diberikan bervariasi, tergantung dari penyebabnya. Beberapa upaya yang bisa dilakukan meliputi:

  • Konsumsi makanan atau suplemen yang mengandung vitamin A jika disebabkan karena kekurangan vitamin A.
  • Menggunakan kacamata atau lensa kontak.
  • Operasi untuk penderita katarak.
  • Penyesuaian obat atau operasi untuk glaukoma.

Pada kasus yang disebabkan karena penyakit keturunan, saat ini belum ada pengobatan yang efektif. Namun, langkah pencegahan bisa dilakukan seperti dengan tidak berkendara pada malam hari atau tidak melakukan aktivitas pada kondisi pencahayaan yang kurang.

Itulah hal-hal seputar rabun senja yang perlu kamu tahu. Jika kamu memiliki keluarga dengan riwayat rabun senja atau menyadari adanya gejala-gejala yang disebutkan di atas tadi, segera periksakan ke dokter spesialis mata untuk mengetahui penyebabnya secara pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat sesegera mungkin.

Baca Juga: Lakukan 7 Cara Ini agar Penglihatan Kamu Semakin Tajam, Bye-bye Rabun!

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya