Apakah Antibiotik Oles Bisa Sebabkan Resistansi seperti Obat Oral?

Antibiotik topikal tidak boleh digunakan sembarangan

Antibiotik merupakan obat yang tidak boleh sembarangan digunakan, apalagi tanpa pengawasan dari dokter. Antibiotik termasuk obat keras, penggunaanya harus tepat dosis dan penggunaannya dalam waktu lama dapat menyebabkan resistansi.

Sediaan antibiotik ada beberapa, yaitu sediaan oral (obat yang diminum) dan sediaan topikal (obat oles).

Antibiotik oral sering kali diresepkan dokter untuk mengobati infeksi bakteri secara sistemik, sedangkan antibiotik oles diresepkan untuk penggunaan lokal. Lalu, bagaimana efek resistansi antara kedua sediaan obat antibiotik tersebut? Apakah sama?

1. Apakah sama akibatnya antara resistansi antibiotik oral dengan antibiotik oles?

Apakah Antibiotik Oles Bisa Sebabkan Resistansi seperti Obat Oral?Ilustrasi salep (pexels.com/moose photos)

Menurut laporan dalam British Journal of General Practice, disebutkan bahwa efek resistansi antibiotik topikal cenderung menyebabkan pertumbuhan berlebih pada bakteri yang resistan di kulit, sedangkan efek resistan antibiotik oral menyebabkan peningkatan jumlah bakteri resistan yang tidak hanya pada kulit, tetapi juga seluruh bagian tubuh yang memiliki mikroflora komensal.

Efek tersebut membuat penggunaan antibiotik topikal harus digunakan dengan hati-hati dan tepat. Walaupun efeknya hanya pada kulit, tetapi ini bukannya menyembuhkan malah bisa memperparah kondisi kulit. Jadi, jangan menggunakan antibiotik topikal secara sembarangan.

2. Faktor penyebab resistansi antibiotik topikal

Apakah Antibiotik Oles Bisa Sebabkan Resistansi seperti Obat Oral?ilustrasi antibiotik topikal (vecteezy.com/adorainble876424)

Sama halnya dengan antibiotik oral, penggunaan antibiotik topikal yang tidak tepat dapat menyebabkan resistansi antibiotik topikal.

Berikut ini faktor-faktor yang dapat menyebabkan resistansi antibiotik topikal:

  • Penggunaan antibiotik berlebihan (overuse).
  • Penggunaan antibiotik topikal tidak sesuai indikasi.
  • Dosis yang digunakan tidak tepat.
  • Menggunakan antibiotik topikal untuk infeksi virus atau jamur.
  • Penggunaan antibiotik topikal secara berulang.

Baca Juga: Mengapa Antibiotik Tidak Boleh Digunakan Bersama Produk Susu?

3. Apakah usia memengaruhi kejadian resistansi antibiotik topikal?

Apakah Antibiotik Oles Bisa Sebabkan Resistansi seperti Obat Oral?ilustrasi antibiotik oles (pexels.com/Nora Topicals)

Angka resistansi lebih tinggi terjadi pada usia tua. Hal ini dipengaruhi oleh seringnya pasien lansia keluar masuk rumah sakit, sehingga faktor risiko terjadi resistansi meningkat karena dapat terpapar bakteri resistan dari pasien lain.

Akan tetapi, bukan berarti seseorang yang berusia muda tidak berisiko mengalami resistansi, karena bisa saja faktor lain memengaruhi kejadian resistansi tersebut.

4. Faktor lain yang memengaruhi kejadian resistensi antibiotik topikal

Apakah Antibiotik Oles Bisa Sebabkan Resistansi seperti Obat Oral?ilustrasi menggunakan obat antibiotik oles (pexels.com/cottonbro studio)

Selain usia, letak geografis dan populasi juga memengaruhi kejadian resistansi. Dalam sebuah penelitian, disebutkan bahwa resistansi antibiotik beragam, biasanya berdasarkan letak geografis suatu wilayah dan banyaknya pasien infeksi. Dengan kata lain, bisa saja suatu daerah mengalami resistansi jenis antibiotik yang berbeda dengan daerah lain. Hal ini juga memengaruhi kebutuhan obat suatu daerah.

Jadi, apakah antibiotik oles dapat menyebabkan resistansi seperti halnya antibiotik oral, jawabannya adalah iya. Akan tetapi, antibiotik topikal hanya menyebabkan resistansi pada kulit karena penggunaannya secara lokal, tidak seperti antibiotik oral yang bisa menyebabkan resistansi di seluruh tubuh. Namun, bukan berarti boleh bebas menggunakan antibiotik oles ya, tetap harus dengan arahan dokter agar penggunaan dan dosisnya sesuai.

Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini saat Minum Antibiotik

Rifka Naila Photo Verified Writer Rifka Naila

Serotonin needed~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya