Jangan Anggap Remeh! Cacar Air pada Anak Bisa Sebabkan Kematian

Cacar air bisa efektif dicegah dengan vaksinasi

Cacar air atau dikenal dengan varicella merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi virus Varicella zoster. Infeksi dari virus ini akan menyebabkan penderitanya mengalami ruam atau benjolan merah muda di sekujur tubuh. 

Cacar air lebih rentan menyerang anak-anak di bawah usia 12 tahun. Meskipun gejala klinis cacar air tidak berat, tetapi pada orang-orang dengan status imunitas yang menurun, ini dapat meningkatkan angka kesakitan dan bahkan risiko kematian.

Belakangan ini, kasus cacar air dilaporkan kembali merebak dan menyerang secara masif pada anak di sejumlah wilayah di Indonesia. Menanggapi hal ini, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggelar seminar media "Cacar Air pada Anak" pada Selasa (3/10/2023) secara daring.

1. Prevalensi cacar air cukup tinggi

Jangan Anggap Remeh! Cacar Air pada Anak Bisa Sebabkan Kematianilustrasi cacar air (commons.wikimedia.org/Jonnymccullagh)

Dalam acara tersebut, Dr. dr. Anggraini Alam, SpA(K), Ketua Unit kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik IDAI memaparkan tentang prevalensi kasus cacar air di dunia. 

Mengutip data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 11.000 orang dengan varicella memerlukan perawatan rumah sakit setiap tahunnya. Angka rawat inap mencapai 2 hingga 3 anak per 1.000 kasus. 

Cacar air merupakan penyakit yang sangat mudah menyebar dengan angka keberhasilan infeksi mencapai 90 persen dalam kontak dekat!

2. Cacar air tidak boleh dianggap remeh

Jangan Anggap Remeh! Cacar Air pada Anak Bisa Sebabkan Kematianilustrasi anak terkena cacar air (pexels.com/cottonbro studio)

Dokter Anggraini menekankan bahwa penyakit cacar air tidak boleh dianggap remeh. Banyak orang yang menganggap bahwa cacar air hanya menyebabkan gatal-gatal di kulit. Nyatanya, kondisi ini berpotensi menyebabkan komplikasi serius hingga kematian. 

Beberapa komplikasi dari cacar air meliputi:

  • Infeksi bakteri sekunder. Ini biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococci atau group A hemolytic Streptococcus.
  • Komplikasi gangguan pernapasan, seperti pneumonia.
  • Komplikasi neurologis, seperti cerebral ataksia dan ensefalitis.
  • Komplikasi gangguan kardiovaskular, seperti perikarditis dan miokarditis.
  • Komplikasi gastrointestinal, seperti apendisitis dan hepatitis.

"Penyakit cacar ini jangan dianggap biasa-biasa saja karena ada yang tidak biasa. Spektrum klinisnya sangat luas, mulai dari yang ringan hingga fatal," ungkap Dr. Anggraini. 

Baca Juga: Dokter Sarankan Skrining Kesiapan sebelum Olahraga, Ini Alasannya

3. Tips penanganan cacar air

Jangan Anggap Remeh! Cacar Air pada Anak Bisa Sebabkan KematianIlustrasi anak mandi (pexels.com/cottonbro studio)

Pengobatan cacar air memiliki pendekatan yang beragam tergantung dengan kondisi pasien. Orang yang terkena cacar air umumnya akan diberikan obat untuk mengatasi gejala, seperti menurunkan demam atau mengatasi rasa gatal pada lesi di kulit.

Dalam mengatasi lesi cacar air, Dr. Anggraini menyarankan untuk tidak menggaruk benjolan agar tidak meninggalkan bekas pada kulit. Mandi disarankan untuk pasien cacar air yang tidak demam atau saat panasnya sudah menurun. Mandi penting untuk memastikan kulit tetap bersih dan tidak terkena komplikasi bakteri.

"Saat mandi, jangan digosok-gosok terlalu kencang. Yang penting pastikan bentol-bentol cacar itu jangan sampai pecah," Dr. Anggraini menjelaskan.

Dokter Anggraini mengingatkan untuk tidak membawa anak ke sekolah atau keluar rumah untuk mencegah penyebaran. Pasien cacar air dianggap aman keluar rumah saat ruam sudah mengering dan tidak ada lesi baru yang muncul dalam kurun waktu 24 jam.

4. Vaksin efektif dalam mencegah cacar air

Jangan Anggap Remeh! Cacar Air pada Anak Bisa Sebabkan Kematianilustrasi anak mendapatkan vaksinasi (pexels.com/CDC)

Cacar air bisa dicegah dengan vaksinasi. Sayangnya, Sayangnya, vaksin varicella termasuk jenis vaksin yang paling banyak ditolak oleh orang tua karena cacar air dianggap bukan penyakit serius.

Vaksin cacar air bisa dilakukan mulai anak umur 1 tahun dengan dua dosis. Vaksin primer cacar air memiliki rentang 6 bulan untuk dua dosis pertama. 

"Untuk orang tua, anak disarankan sekali untuk vaksin (varicella). Sangat perlu dilakukan pencegahan karena risikonya itu bisa fatal," ungkap Dr. Anggraini. 

Walaupun gejala klinis cacar air umumnya tidak berat, tetapi penyakit ini tetap tidak boleh dianggap remeh. Penyakit ini memiliki komplikasi yang beragam dan dalam kasus yang jarang bisa sampai menyebabkan kematian. Untuk perlindungan maksimal, yuk cegah cacar air dengan mendapatkan vaksinasi varicella!

Baca Juga: Jangan Tertukar, Ini Perbedaan antara Campak dan Cacar Air

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya