Pusar Mengeluarkan Cairan, Apakah Bahaya?

Bisa jadi tanda infeksi!

Intinya Sih...

  • Keluarnya cairan dari pusar bisa memiliki warna bermacam-macam dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
  • Pusar bisa mengeluarkan cairan karena infeksi, luka atau trauma, kista, dan kondisi seperti diabetes.
  • Perawatan untuk pusar yang mengeluarkan cairan meliputi antibiotik, drainase, dan antijamur sesuai dengan penyebabnya.

Pusar merupakan tempat kuman bisa terperangkap dan berkembang biak. Terlalu banyak kuman di pusar dapat menyebabkan infeksi, yang dapat menyebabkan keluarnya cairan melalui kulit.

Keluarnya cairan dari pusar bisa memiliki warna bermacam-macam dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Yuk, kenali apa saja penyebab pusar mengeluarkan cairan dan cara mencegahnya!

1. Gejala yang perlu diwaspadai

Ada beberapa tanda yang bisa kamu waspadai jika pusar mengeluarkan cairan. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cairan yang keluar dari pusar bisa ditandai dengan:

  • Cairan yang berwarna kuning, kecokelatan, atau bening.
  • Darah.
  • Gatal.
  • Ruam.
  • Bau tidak sedap.

Jika bau masih tetap ada setelah kamu membersihkan dan mengeringkan pusar, kamu mungkin perlu mencari bantuan dari dokter karena ini bisa mengindikasikan adanya infeksi.

2. Penyebab pusar mengeluarkan cairan

Pusar Mengeluarkan Cairan, Apakah Bahaya?ilustrasi infeksi (vecteezy.com/nuttawan jayawan)

Pusar yang mengeluarkan cairan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Dilansir Medical News Today, beberapa faktor ini meliputi:

  • Infeksi: Infeksi bakteri atau infeksi jamur di area pusar dapat menyebabkan produksi cairan. Infeksi ini bisa terjadi karena kebersihan yang buruk atau karena luka kecil pada pusar.
  • Luka atau trauma: Cedera pada pusar, baik akibat kecelakaan atau pembersihan yang kasar, bisa menyebabkan cairan keluar. Pemakaian pakaian dalam yang terlalu ketat juga bisa menyebabkan gesekan berlebih pada pusar.
  • Kista: Kista adalah pertumbuhan keras atau lunak yang berisi cairan dan nanah. Pembentukan kista di dalam atau di sekitar pusar bisa menyebabkan keluarnya cairan. Kista bisa terbentuk akibat penumpukan cairan atau jaringan yang berlebihan.
  • Diabetes: Kondisi seperti diabetes bisa membuat kamu berisiko mengeluarkan cairan dari pusar pada waktu-waktu tertentu. Menurut penelitian dalam Journal of Pediatric & Adolescent Gynecology, ada hubungan antara gula darah tinggi dan infeksi jamur Candida.

3. Diagnosis

Mendiagnosis keluarnya cairan dari pusar melibatkan pemeriksaan fisik, yang mana dokter akan menilai cairan yang keluar dari pusar serta gejala lainnya yang kamu alami. Dokter akan melihat kondisi terkait yang mungkin menyebabkan gejala-gejala yang kamu alami.

Jika diagnosis belum pasti, dokter mungkin akan mengambil sampel cairan atau sel kulit dari pusar untuk dianalisis. Ultrasound juga bisa digunakan untuk mendiagnosis penyebab pusar yang mengeluarkan cairan.

Langkah-langkah diagnosis ini penting untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Studi: Kualitas Tidur Malam yang Buruk Bisa Picu Migrain

4. Pengobatan pusar yang bernanah

Pusar Mengeluarkan Cairan, Apakah Bahaya?ilustrasi salep (freepik.com/ freepik)

Mengobati pusar yang mengeluarkan cairan tergantung dari penyebabnya. Misalnya, jika penyebabnya infeksi, dokter akan memberikan obat berdasarkan bakteri atau jamur penyebab.

Dirangkum dari Verywell Health, perawatannya meliputi:

  • Antibiotik untuk infeksi bakteri.
  • Drainase untuk kista dan abses.
  • Antijamur untuk infeksi jamur.

Jika dokter meresepkan obat, pastikan untuk meminum semua obat sesuai anjuran meskipun kamu mulai merasa lebih baik. Jaga kebersihan infeksi atau luka setelah perawatan untuk membatasi kemungkinan infeksi berulang.

5. Kapan harus ke dokter

Jika kamu mengalami keluarnya cairan dari pusar, kamu perlu menemui dokter. Jika penyebabnya adalah infeksi, maka ini perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter sesegera mungkin.

Tanda-tanda infeksi yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Demam.
  • Nyeri atau kesulitan buang air kecil.
  • Otot perut yang terasa sakit.
  • Kemerahan di area pusar.
  • Nyeri tekan di dekat pusar.

6. Tips mencegah pusar mengeluarkan cairan

Pusar Mengeluarkan Cairan, Apakah Bahaya?ilustrasi kapas basah (unsplash.com/ecopanda)

Keluarnya cairan dari pusar sebagian besar merupakan kondisi yang dapat dicegah. Beberapa tips yang bisa kamu lakukan meliputi:

  • Pusar sebaiknya dibersihkan setiap hari menggunakan sabun dan air hangat.
  • Setelah mandi, pusar harus dikeringkan dengan baik.
  • Minyak, sisa sabun, atau serat yang menumpuk harus dihilangkan dari pusar.
  • Hindari mengorek atau menggaruk pusar.
  • Menghindari mengenakan pakaian ketat. Pakaian longgar yang terbuat dari serat alami dapat membantu kulit bernapas.
  • Tindik di bagian pusar juga dapat menyebabkan banyak masalah pada beberapa orang. Jika kamu memilikinya, perhiasan dan tindik tersebut harus dibersihkan secara teratur untuk menghindari infeksi.

Membersihkan pusar secara teratur dan mengikuti tips di atas dapat mencegah infeksi.

Pusar yang mengeluarkan cairan bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang perlu pengobatan dari dokter. Penting untuk mencari bantuan medis jika kamu mengalami gejala tersebut untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Studi: Remaja Menggunakan Narkoba untuk Meredakan Stres

Topik:

  • Nurulia R F

Berita Terkini Lainnya