Kemajuan di bidang kedokteran dan teknologi tidak hanya dapat menyembuhkan kita dari penyakit, tetapi juga membantu mengatasi masalah kesehatan, misalnya infertilitas.
Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), infertilitas adalah gangguan pada sistem reproduksi laki-laki atau perempuan, yang mana meskipun sudah melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi selama satu tahun namun tidak dapat mencapai kehamilan.
Salah satu program kehamilan yang digunakan untuk mengatasi masalah infertilitas adalah teknologi reproduksi berbantu (TRB) atau assisted reproductive technology (ART) yang umumnya berupa inseminasi intrauterine (IUI) dan fertilisasi in vitro (IVF).
Program TRB tersebut berdampak positif bagi pasangan suami istri yang sudah lama mendambakan anak. Namun, tidak ada salahnya sebelum mengikuti program ini, kita mengetahui berbagai risiko yang bisa terjadi selama dan/atau setelah menjalani proses TRB.