Bukan berarti kamu harus berhenti total memakai thong dan G-string. Asal tahu cara merawatnya, kamu masih bisa merasa nyaman dan sehat. Berikut tips penting:
Pilih bahan katun. Katun lebih menyerap keringat dan memungkinkan kulit bernapas, berbeda dengan bahan sintetis yang mudah lembap.
Ganti setiap hari. Sama seperti kaus kaki, thong dan G-string juga harus diganti setiap hari, terutama setelah beraktivitas berat atau berkeringat.
Cuci dengan sabun lembut. Gunakan detergen hipoalergenik untuk menghindari iritasi kulit di area sensitif.
Hindari pemakaian dalam waktu lama. Jangan pakai thong dan G-string terlalu lama, apalagi saat tidur atau berolahraga.
Perhatikan ukuran. Pilih yang pas di tubuh, tidak terlalu ketat, tetapi juga tidak longgar.
Berikan waktu bernapas. Sesekali biarkan area intim tanpa pakaian dalam saat tidur agar kulit bisa “beristirahat”.
Ganti secara berkala. Kalau memungkinkan, perbarui koleksi pakaian dalammu setahun sekali karena karet dan kain bisa menurun kualitasnya.
Thong dan G-string memang memberikan tampilan yang mulus dan rasa bebas, tetapi tetap ada risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Infeksi bakteri, iritasi kulit, hingga ISK bisa muncul kalau kamu tidak hati-hati. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan antara gaya dan kesehatan. Pilih bahan celana dalam yang nyaman, jaga kebersihan, dan beri waktu istirahat untuk area sensitif. Dengan begitu, kamu tetap bisa tampil percaya diri tanpa harus mengorbankan kesehatan tubuhmu.
Referensi
"Underwear Hygiene." Boots HealthHub. Diakses pada November 2025.
"Best Material for Underwear." Cleveland Clinic. Diakses pada November 2025.
"Can Thongs Cause UTIs and Yeast Infections?" Health. Diakses pada November 2025.
"Can Thongs Cause Hemorrhoids?" Healthline. Diakses pada November 2025.
"The Pros and Cons of Wearing a G-String: A Balanced Look at the Stylish Underwear." NATV Basics. Diakses pada November 2025.
"Underwear, Men & Women, Health: Fabric, Fit, Dyes, Dirt." RTE Brainstorm. Diakses pada November 2025.