Riwayat Penyakit Hamdan ATT, Alami Stroke dan Gangguan Ginjal

Intinya sih...
Hamdan ATT mengalami dua kali serangan stroke, yang pertama terjadi pada tahun 2017 dan yang kedua terjadi pada tahun 2021.
Pada tahun 2024, Hamdan ATT kembali mengalami pecah pembuluh darah yang memicu penumpukan cairan di otak.
Selain masalah stroke, Hamdan ATT juga menghadapi gangguan serius pada fungsi ginjalnya di masa-masa terakhir hidupnya.
Kabar duka datang dari dunia musik tanah air. Penyanyi dangdut senior, Hamdan ATT, meninggal dunia pada Selasa, 1 Juli 2025, di usia 76 tahun.
Kepergian pelantun lagu "Tidak Semua Laki-Laki" tersebut menimbulkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, serta para penggemar yang tumbuh bersama karya-karyanya. Melansir berbagai sumber, berikut riwayat penyakit Hamdan ATT sebelum tutup usia.
1. Dua kali diserang stroke
Perjuangan Hamdan ATT melawan penyakit serius dimulai pada tahun 2017, saat ia mengalami serangan stroke pertama yang membuat kondisinya kritis. Ia sempat dirawat intensif di ruang ICU RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Hasil CT scan menunjukkan adanya pecah pembuluh darah di otaknya, meski beruntung, kerusakan yang terjadi tidak tergolong parah.
Namun, cobaan kembali datang empat tahun kemudian. Pada 2021, Hamdan ATT kembali terserang stroke untuk kedua kalinya. Kali ini, penanganan medis lebih kompleks. Dokter memutuskan untuk melakukan operasi pemasangan selang di bagian otaknya guna mengeluarkan cairan yang menumpuk.
Tindakan tersebut menjadi bagian penting dalam upaya mempertahankan kualitas hidup sang legenda dangdut.
2. Pecah pembuluh darah di tahun 2024
Pada tahun 2024, Hamdan ATT kembali mengalami pecah pembuluh darah. Kali ini, kondisi tersebut dipicu oleh posisi selang dari operasi sebelumnya yang ternyata tidak terpasang dengan tepat. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan di otak.
Hal ini menyebabkan tekanan meningkat dan memicu pecahnya pembuluh darah kembali. Rumah sakit pun segera melakukan tindakan operasi lanjutan untuk mengeluarkan cairan tersebut.
Pasca operasi, kondisi Hamdan ATT sempat membaik. Ia sudah dapat berkomunikasi kembali dengan keluarganya, meskipun harus menjalani perawatan intensif.
3. Alami masalah ginjal
Selain berkutat dengan serangan stroke berulang, Hamdan ATT juga menghadapi gangguan serius pada fungsi ginjalnya di masa-masa terakhir hidupnya. Ia juga sempat menjalani prosedur trakeostomi, yaitu pembuatan lubang di tenggorokan untuk membantu pernapasan dengan memasukkan tabung khusus. Tindakan ini biasanya dilakukan pada pasien dengan kondisi kronis yang memengaruhi sistem pernapasan.
Untuk menangani anemia yang disebabkan oleh penyakit ginjal kronis, Hamdan ATT juga menerima suntikan hormon Eritropoietin (EPO). Ini berperan penting dalam membantu tubuh memproduksi sel darah merah yang cukup agar pasien tetap mendapatkan suplai oksigen yang memadai.
Kepergian Hamdan ATT menutup perjalanan panjang seorang legenda dangdut yang telah berjasa dalam dunia musik. Riwayat penyakit yang ia jalani menjadi pengingat akan pentingnya deteksi dini, perawatan berkelanjutan, dan dukungan keluarga dalam menghadapi penyakit kronis.