ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)
Kalau seseorang diresepkan safinamide, berarti dokter sudah tahu atau memperkirakan potensi interaksi obat yang bisa terjadi dan mungkin akan terus memantau pasien.
Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apa pun tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.
Seperti dijabarkan di laman Cleveland Clinic, jangan minum safinamide dengan salah satu obat berikut:
- Kelompok obat MAOI lainnya seperti azilect, carbex, eldepryl, marplan, nardil, dan parnate
- Obat-obatan tertentu untuk depresi
- Siklobenzaprin
- Dekstrometorfan
- Linezolid
- Meperidin
- Metadon
- Biru metilen
- Propoksifen
- Obat stimulan untuk gangguan perhatian, penurunan berat badan, atau untuk tetap terjaga
- St. John's Wort
- Tramadol
- Triptofan
Selain itu, safinamide juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan termasuk:
- Alkohol
- Antihistamin untuk alergi, batuk, dan pilek
- Obat-obatan tertentu untuk tidur
- Dekongestan, termasuk semprotan hidung atau tetes mata
- Furazolidon
- Imatinib
- Irinotecan
- Isoniazid
- Lapatinib
- Obat untuk kecemasan atau gangguan psikotik
- Obat tidur saat operasi
- Metotreksat
- Metoklopramid
- Mitoksantron
- Obat narkotik untuk nyeri
- Prokarbazin
- Rosuvastatin
- Sulfasalazin
- Topotan
- Yohimbine
Daftar di atas mungkin tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi. Informasikan semua obat-obatan, herbal, obat non-resep, atau suplemen makanan yang digunakan kepada dokter. Beri tahu juga seandainya kamu merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang.