Sekali lagi, tidak semua kasus bronkitis butuh antibiotik. Faktanya, bronkitis yang benar-benar disebabkan oleh bakteri tidak umum.
Kadang, bronkitis awalnya muncul karena virus. Namun di atas infeksi virus itu, bisa tumbuh infeksi bakteri tambahan, disebut infeksi sekunder. Kondisi ini lebih berisiko, karena bisa berkembang menjadi penyakit serius seperti pneumonia. Dalam kasus seperti ini, antibiotik memang dibutuhkan. Namun, antibiotik hanya bekerja melawan bakteri, bukan menyembuhkan bronkitis itu sendiri.
Masalahnya, sulit untuk membedakan apakah batuk dan lendir yang keluar berasal dari virus atau bakteri. Warna dahak tidak bisa dijadikan patokan. Suara batuk pun tidak memberi jawaban pasti.
Cara paling aman untuk mengetahui apakah antibiotik diperlukan adalah dengan berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan menyarankan tes untuk mencari penyebab infeksi, atau melakukan rontgen dada untuk memastikan apakah sudah berkembang menjadi pneumonia.
Selain itu, ada kondisi tertentu yang membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi paru-paru serius. Misalnya:
Dalam situasi seperti ini, dokter akan lebih berhati-hati dan mungkin merekomendasikan pengobatan tambahan.
Apa itu bronkitis? | Bronkitis adalah peradangan pada saluran udara (bronkus) yang membawa udara ke dan dari paru-paru. Gejalanya biasanya: batuk, dahak, rasa lelah, dan kadang nyeri dada. |
Seberapa sering bronkitis terjadi? | Bronkitis akut sangat umum, terutama saat musim virus pernapasan. |
Apa saja gejalanya? | Dimulai dari hidung tersumbat, pilek, kadang demam ringan, lalu berlanjut ke batuk dengan atau tanpa dahak. Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah pneumonia. |
Apakah bronkitis perlu antibiotik? | Jarang sekali. Kurang dari 10 persen kasus bronkitis akut disebabkan oleh bakteri. Kebanyakan sembuh sendiri dalam 1–3 minggu. Antibiotik hanya diberikan jika ada infeksi bakteri sekunder. |
Bagaimana cara merawat bronkitis di rumah? | Istirahat dan beri waktu tubuh pulih; minum teh hangat, madu, atau sup; gunakan humidifier; obat batuk sederhana; bilas hidung dengan larutan saline. |
Apakah bronkitis menular? | Bronkitis itu sendiri tidak menular, tetapi virus/bakteri penyebabnya bisa menular melalui droplet. |
Kapan harus ke dokter? | Segera cari bantuan medis jika: denyut jantung >100 per menit saat istirahat; napas cepat >24 kali per menit; demam lebih dari 38 derajat Celcius; batuk tidak membaik atau berlangsung lebih dari 6–8 minggu. |
Bagaimana cara mencegah bronkitis? | Vaksinasi (influenza, COVID-19, RSV, pneumonia); cuci tangan rutin; dan hindari asap rokok, polusi, serta kontak dengan orang sakit. |
Referensi
Susan M Smith et al., “Antibiotics for Acute Bronchitis,” Cochrane Database of Systematic Reviews 6, no. 4 (October 14, 2004): CD000245, https://doi.org/10.1002/14651858.cd000245.pub2.
Daniel J. Merenstein, Bruce Barrett, and Mark H. Ebell, “Antibiotics Not Associated With Shorter Duration or Reduced Severity of Acute Lower Respiratory Tract Infection,” Journal of General Internal Medicine 39, no. 10 (April 15, 2024): 1887–94, https://doi.org/10.1007/s11606-024-08758-y.
Michael L. Barnett and Jeffrey A. Linder, “Antibiotic Prescribing for Adults With Acute Bronchitis in the United States, 1996-2010,” JAMA 311, no. 19 (May 20, 2014): 2020, https://doi.org/10.1001/jama.2013.286141.
"Do You Need Antibiotics for Your Bronchitis?" Verywell Health. Diakses November 2025.
"Do You Need Antibiotics for Bronchitis?" GoodRx. Diakses November 2025.
"What doctors wish patients knew about bronchitis." American Medical Association. Diakses November 2025.