5 Gaya Hidup Modern yang Rentan Memicu Sakit Kepala dan Migrain

Gaya hidup modern rentan memicu sakit kepala dan migrain

Faktor gaya hidup diyakini berperan besar sebagai salah satu penyebab sakit kepala secara umum dan untuk jenis sakit kepala tertentu di zaman serba modern. Sehingga, dengan Modifikasi kebiasaan gaya hidup bisa menjadi strategi pencegahan utama untuk sakit kepala.

Untuk sekadar menjadi pengetahuan, enam faktor gaya hidup di bawah ini dapat menjadi pemicu sakit kepala secara umum maupun jenis sakit kepala tertentu. Apa sajakah itu? Simak penjelasannya!

1. Penggunaan smartphone yang berlebihan dapat menjadi pemicu migrain

5 Gaya Hidup Modern yang Rentan Memicu Sakit Kepala dan MigrainPenggunaan ponsel berlebihan dapat memicu migren (pexels.com/George Dolgikh)

Dilansir verywell, penggunaan smartphone dapat menyebabkan beberapa gejala seperti migrain, sakit kepala, pusing, ketegangan mata, sakit leher, dan masih banyak lagi. Para peneliti meyakini durasi penggunaan smartphone berhubungan langsung terhadap frekuensi sakit kepala. Sebab, gejala sakit kepala sering terjadi setelah menggunakan smartphone, bukan sebelumnya. 

Pun, gejala migrain dan gejala lainnya biasanya terjadi dalam beberapa jam setelah penggunaan smartphone dalam waktu lama. Para peneliti juga menemukan fakta bayi dalam kandungan yang terpapar penggunaan smartphone sebelum lahir cenderung menderita sakit kepala selama periode tahun pertama masa kanak-kanak. 

Namun, karena penggunaan smartphone sudah menjadi kebutuhan sehari-hari, sebagaimana dilansir laman Verywell, maka diperlukan strategi dalam penggunaannya, supaya gejala sakit kepala, migrain dan gejala lainnya dapat dihindari. 

  • Jadwalkan waktu-waktu tertentu dimana kamu terjauh dari gadget, khususnya ketika makan malam dan family time;
  • Setting pesan yang masuk di smartphone dengan mode senyap dan periksa pesan pada interval terjadwal;
  • Jangan simpan smartphone di kamar pada malam hari;
  • Carilah hobi yang menjauhkan dari gadget seperti berenang, mengeksplor alam bebas, melukis, permainan board games, atau pergi ke perpustakaan.

2. Penggunaan AC yang terus menerus bisa menyebabkan sakit kepala

5 Gaya Hidup Modern yang Rentan Memicu Sakit Kepala dan MigrainAC bisa menyebabkan migrain (pexels.com/Helena Lopes)

Karena temperatur rendah dari AC dapat menyebabkan udara kering, maka penggunaan AC yang terus menerus tanpa minum air menyebabkan dehidrasi. Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, dilansir laman MedicalNewsToday. Hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal National Library of Medicine tahun 2021 berjudul "Dehydration and Headache" juga mengungkapkan hal yang sama. 

Berdasarkan laporan laman Harvard Health Publishing, beberapa orang memang jauh lebih rentan terhadap dehidrasi yang kemudian menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala karena dehidrasi bisa terjadi di seluruh kepala, kepala bagian belakang ataupun depan. Bahkan, bisa saja terjadi pada satu sisi kepala tetapi hal ini jarang terjadi. 

Masih berdasarkan laman Harvard Health Publishing, alasan mengapa dehidrasi menyebabkan sakit kepala belum diketahui. Juga, belum dapat dipastikan pemicunya berasal dari otak sebab otak tidak memiliki reseptor rasa sakit. Namun, ada kemungkinan dipicu oleh reseptor nyeri di lapisan sekitar otak, yang disebut meninges. Pasalnya, ketika dehidrasi otak mengeluarkan cairan yang kemudian memberikan daya tarik pada meninges, yang dapat merangsang reseptor rasa sakit. 

Kemungkinan lainnya adalah respons berlebihan saat tubuh mengalami dehidrasi. Kabar baiknya, sakit kepala akan hilang dalam satu atau dua jam setelah minum 16 hingga 32 ons air. Jika dehidrasi lebih parah maka tubuh membutuhkan lebih banyak cairan.

Bahkan, sakit kepala ada relasinya dengan temperatur yang rendah. Suhu dingin dari AC  sekitar 60°F adalah suhu yang lebih rendah dari suhu yang pas dan nyaman bagi umumnya orang. Sehingga, dapat menyebabkan sakit kepala yang tajam dan menusuk yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah yang mendadak atau mungkin dipicu oleh terganggunya saraf trigeminal di dekat pelipis. Namun, akan sembuh dalam waktu 30 menit setelah suhu menghangat, berdasarkan laporan The International Classification of Headache Disorders 3rd edition, dilansir MedicalNewsToday.

Baca Juga: 5 Penyebab Sakit Kepala setelah Terlalu Banyak Konsumsi Gula

3. Kualitas tidur yang buruk dapat memicu serangan sakit kepala

5 Gaya Hidup Modern yang Rentan Memicu Sakit Kepala dan MigrainKualitas tidur yang buruk memicu sakit kepala (pexels.com/Karolina Grabowska)

Gadget sudah menjadi keseharian manusia modern dan karenanya sudah menjadi kebutuhan. Teknologi memang dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia. Pun, gadget seperti smartphone, tablet, komputer, laptop dan lain sebagainya tak lepas dari keseharian manusia modern. 

Namun, penggunaannya pun bukan tanpa resiko. Tentu ada resiko yang mengintai di balik segala kemudahannya. Sebagaimana dilansir laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berdasarkan penelitian University of California dan King’s College London bahwa gadget bila dipakai dekat dengan waktu tidur dapat mengganggu pola tidur. Yaitu, mempengaruhi secara negatif kualitas tidur dan tidur lebih sebentar.

Kualitas tidur yang buruk tentu berdampak terhadap kesehatan fisik, termasuk diantaranya resiko sakit kepala. Pasalnya, saat tidur tubuh berproses memperbaiki sel-sel tubuh sehingga membantu tubuh dan otak berfungsi optimal.

Sebagaimana dilansir laman MedicalNewsToday bahwa kualitas tidur yang baik dapat mencegah dan mengobati sakit kepala. Bahkan, berbagai penelitian membuktikan kurang tidur terkait dengan beragam jenis sakit kepala.  

4. Gaya hidup sedentary di zaman serba canggih bisa beresiko menderita sakit kepala

5 Gaya Hidup Modern yang Rentan Memicu Sakit Kepala dan MigrainKurang bergerak memicu sakit kepala (pexels.com/Ivan Samkov)

Pekerjaan kantor ataupun kegiatan mencari hiburan dengan sangat mudah dapat kamu lakukan cukup dengan duduk diam di depan layar gadget. Lalu, bagaimana tidak kehidupan modern seperti sekarang ini membuat individu modern bergaya hidup sedentary

Gaya hidup sedentary membuat masyarakat kurang bergerak dalam keseharian, apalagi latihan. Kurang latihan dapat memicu sejumlah masalah kesehatan, termasuk memicu sakit kepala. Jadi,dengan latihan teratur, seperti berjalan kaki, bersepeda, beraktivitas outdoor sangat membantu mencegah sakit kepala, sebagaimana dilansir NY Neurology Associates. 

5. Migrain sering datang gara-gara sering mengkonsumsi MSG

5 Gaya Hidup Modern yang Rentan Memicu Sakit Kepala dan MigrainIlustrasi makanan yang mengandung MSG (pexels.com/RDNE stock project)

Penggunaan MSG (Monosodium glutamate) pada makanan sebagai penyedap umumnya dipraktekkan di Asia. Food and Drug Administration (FDA) telah mengeluarkan label MSG aman dikonsumsi. Kendati demikian, keberadaannya masih kontroversial di kalangan masyarakat sebab beberapa konsumen dilaporkan sakit kepala atau migrain setelah mengkonsumsi MSG, dilansir Healthline.

Migrain sering datang tiba-tiba, terlebih penderita migrain 70 persen diantaranya setidaknya memiliki satu keluarga yang juga penderita migrain. Namun demikian, migrain juga dapat terjadi ketika ada faktor pemicunya. Dilansir Harvard Health Publishing, faktor pemicu migrain adalah MSG di samping kafein, peningkatan kelembaban atau panas, tidur berlebihan, kelelahan, tekanan emosi, cahaya lampu yang terang atau berkedip-kedip, suara keras, bau menyengat, melewatkan makan, alkohol, coklat, nitrat dalam daging dan ikan yang diawetkan, aged cheese.

Terlepas dari semua itu, relasi antara sakit kepala atau migrain dengan konsumsi MSG masih pro kontra di kalangan para peneliti, dilansir Healthline. Berdasarkan penelitian tahun 1969 dengan menggunakan tikus sebagai objek percobaan dan hasilnya menunjukkan dosis tinggi MSG menyebabkan kerusakan syarat dan mengganggu pertumbuhan serta perkembangan tikus yang baru lahir. 

Sementara itu, penelitian lainnya menunjukkan hal sebaliknya bahwa MSG tidak berdampak sama sekali terhadap kesehatan otak karena ia tak dapat melewati Sawar darah otak atau blood-brain barrier. 

Beberapa orang dilaporkan sensitif terhadap MSG dan mengalami gejala sakit kepala, otot tegang, kesemutan, mati rasa, lemas. Sementara itu, penelitian lainnya tak menemukan bukti dampak mengkonsumsi MSG. 

Jadi, karena hal ini masih bersifat kontroversial maka langkah terbaiknya adalah hindari mengkonsumsi MSG jika kamu yakin sensitif terhadap MSG, karena dirimu yang lebih tahu kondisi tubuhmu.

Menghindari penyebab sakit kepala adalah strategi sederhana yang dapat dilakukan sendiri dari rumah. Menghindari layar memang dianggap kurang masuk akal sebab di era modern ini gadget sudah menjadi kebutuhan dasar sehari-hari. 

Jadi, kamu perlu strategi yang tepat, yaitu bukan menghilangkan tapi mengurangi. Tetap berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan sehat, maka kamu akan terhindar dari sakit kepala ataupun migrain. 

Baca Juga: Kenapa Serangan Migrain Bisa Sangat Menyakitkan?

Sari rachmah hidayat Photo Verified Writer Sari rachmah hidayat

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya