Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pharmaceutical-journal.com
pharmaceutical-journal.com

Apakah kamu sering merasa bahwa bentuk fisikmu saat ini selalu kurang? Atau kamu tidak percaya diri dengan kekurangan kecil pada tubuhmu? Sebenarnya tak apa jika ingin menutupi kekurangan agar terlihat lebih baik, namun jika hal ini terjadi secara berlebihan kamu perlu waspada, lho.

Bisa saja kamu terkena body dysmorphic disorder (BDD), dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan tentang gangguan mental body dysmorphic disorder.

1. Apa itu body dysmorphic disorder?

pharmaceutical-journal.com

Menurut informasi dari laman mayoclinic.org, body dysmorphic disorder adalah gangguan kesehatan mental di mana seseorang selalu merasa penampilannya tidak sempurna walaupun hanya terdapat kekurangan yang begitu kecil. Orang tersebut akan merasa malu, cemas sehingga tidak percaya diri ketika berada di lingkungan sosial. 

2. Bagaimana sih gejalanya?

unsplash.con/anthonytran

Penderita body dysmorphic disorder selalu merasa cemas terhadap kekurangan yang ada pada tubuhnya, biasanya mereka terlalu sibuk memikirkan cara untuk menutupi kekurangan kecil tersebut. Gejalanya berupa:

  • Terlalu sibuk mencari cara untuk menutupi kekurangan kecil yang ada pada tubuhnya agar terlihat sangat sempurna di mata orang lain.
  • Meyakini bahwa kekurangan tersebut membuat tampilan fisiknya begitu buruk.
  • Berpikiran jika orang lain akan mengejeknya karena kekurangan fisik tersebut.
  • Selalu membandingkan dengan orang lain.
  • Terlalu sering melihat kekurangan fisik dengan bercermin.
  • Harus mendapatkan validasi dari orang lain bahwa dirinya sempurna.
  • Memiliki sifat perfeksionis berlebih.

3. Penyebab terjadinya body dysmorphic disorder

centerfordiscovery.com

Dilansir dari laman adaa.org, Penyebab dari body dysmorphic disorder ini belum diketahui secara pasti, namun faktor biologis dan lingkungan tertentu bisa menjadi pengaruh gangguan mental tersebut.

Termasuk faktor genetik, neurobiologis seperti tidak berfungsinya serotonin di otak, kepribadian, dan juga pengalaman hidup seperti penganiayaan, trauma hingga perlakuan orang-orang yang ada di sekitarnya.

4. Siapa saja yang bisa terkena gangguan mental ini?

aminoco.com

Body dysmorphic disorder paling sering terjadi pada remaja hingga dewasa. Body dysmorphic disorder mulai terjadi pada usia 12-13 tahun menurut American Psychiatric Association pada tahun 2013.

Selain itu, informasi yang terdapat dalam jurnal "Body Dysmorphic Disorder" yang diterbitkan dari Universitas Lampung, gangguan mental ini juga terjadi pada orang dewasa atau bahkan usia yang lebih tua karena sudah merasakan tanda penuaan. Kelainan ini dialami lebih banyak pada wanita, yakni 2,4 % dan laki-laki sebanyak 2,2 %.   

5. Kapan harus pergi ke psikolog atau profesi ahli?

sovteens.com

Perasaan malu dan tidak puas yang terjadi secara terus menerus dan berlebihan terhadap penampilan harus diwaspadai, jika kamu merasakan hal tersebut sebaiknya segera berkonsultasi dan meminta solusi dari psikolog yang profesional.

Gangguan ini umumnya tidak bisa membaik begitu saja, jika dibiarkan kondisi ini malah menjadi semakin buruk. Dampak buruk yang mungkin terjadi adalah rasa cemas berlebihan, depresi berat hingga berujung pada bunuh diri.

Nah! Setelah membaca penjelasan tersebut semoga bisa menambah informasi sekaligus lebih peduli terhadap kesehatan mental, ya! Perlu diketahui bahwa semua orang terlahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing, tidak perlu terlalu cemas atau bahkan selalu merasa kurang, selalu bersyukur adalah kunci kebahagiaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team