Kipas Angin Menyebabkan Bell's Palsy, Mitos atau Fakta?

Cek dahulu kebenarannya, ya!

Suhu udara yang cenderung panas membuat keringat bercucuran. Bukan hanya orang dewasa dan lansia yang tidak nyaman, tetapi bayi juga merasakan kondisi serupa. Selain embusan angin jendela, solusi terbaik yang bisa dicoba dengan menyalakan air conditioner (AC) atau kipas angin.

Kipas angin beragam bentuk dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Ada kipas yang digantung, duduk, berdiri, bahkan kipas portabel yang dibawa kemana saja. Meskipun bervariasi jenisnya, fungsi kipas angin tetap menyegarkan ruangan.

Beberapa waktu yang lalu sempat viral seseorang mengalami bell's palsy dan dikaitkan dengan pemakaian kipas angin. Benarkah penggunaan kipas angin menyebabkan bell's palsy? Kita cari tahu kebenarannya bersama, yuk!

1. Apa itu bell's palsy?

Kipas Angin Menyebabkan Bell's Palsy, Mitos atau Fakta?Ilustrasi wajah tersenyum (unsplash.com/Curology)

Bell's palsy adalah penyakit kelumpuhan sementara pada otot-otot wajah. Secara normal, kita dapat menggerakkan otot wajah untuk tersenyum, mengunyah, bahkan mengekspresikan suasana hati. Berbeda dengan penderita bell's palsy, otot wajahnya melemah pada satu sisi ataupun dua sisi wajah. 

Nama bell's palsy diambil dari nama seorang ahli anatomi dan bedah Skotlandia, Sir Charles Bell. Beliau menggambarkan kondisi medis bell's palsy pada abad 19. 

2. Apa yang menyebabkan bell's palsy?

Kipas Angin Menyebabkan Bell's Palsy, Mitos atau Fakta?Ilustrasi sel saraf (pixabay.com/IMGMIDI)

Bell's palsy terjadi karena adanya peradangan pada saraf kranial ke tujuh. Apabila muncul peradangan pada saraf kranial ketujuh, fungsi otot-otot wajah akan terganggu. Penyebab bell's palsy masih belum pasti, namun infeksi virus sering dikaitkan dengan penyakit tersebut.

Dilansir dari laman Mayo Clinic, beberapa infeksi virus yang dapat menyebabkan bell's palsy antara lain:

  • Herpes simpleks 1;
  • Herpes zoster dan cacar air;
  • Rubella;
  • Infeksi sitomegalovirus;
  • Gondongan;
  •  Influenza B;
  • Penyakit pernapasan yang disebabkan adenovirus;
  • Penyakit tangan-kaki-mulut yang disebabkan coxsackievirus;
  •  Penyakit yang disebabkan virus Epstein-Barr.

Baca Juga: 6 Cara Biar Tetap Dingin meski Gak Ada AC atau Kipas Angin

3. Benarkah kipas angin memicu bell's palsy?

Kipas Angin Menyebabkan Bell's Palsy, Mitos atau Fakta?Ilustrasi kipas angin (pexels.com/conttonbro studio)

Sebagian orang beranggapan kelumpuhan otot wajah terjadi akibat paparan suhu dingin. Salah satunya akibat pemakaian AC atau kipas angin. Sebuah studi pada Journal of Neurosciences in Rural Practice menjelaskan mitos bahwa kipas angin dapat menyebabkan bell's palsy. 

Faktanya, kipas angin tidak tergolong dalam faktor risiko bell's palsy. Dilansir dari laman Cleveland Clinic, faktor risiko yang meningkat kejadian bell's palsy antara lain diabetes melitus, kehamilan, preeklampsia, hipertensi, obesitas, serta memiliki riwayat bell's palsy sebelumnya. Suhu dingin dari kipas angin tidak menyebabkan bell's palsy. 

4. Efek samping memakai kipas angin saat tidur

Kipas Angin Menyebabkan Bell's Palsy, Mitos atau Fakta?Ilustrasi kamar tidur dengan kipas angin(pexels.com/hi room)

Kipas angin tidak menimbulkan dampak serius bagi kesehatan. Tetapi, bukan berarti penggunaannya tidak membuat pro dan kontra. Beragam orang beranggapan tidur memakai kipas angin lebih nyaman. Dikutip dari laman Healthline, efek samping menyalakan kipas angin saat tidur yaitu:

  • Produksi lendir berlebihan dan hidung tersumbat;
  • Reaksi alergi, seperti hidung merah, bersin-bersin, tenggorokan gatal, dan kesulitan bernapas;
  • Kulit dan mata kering;
  • Otot berkontraksi dan keram. 

5. Bagaimana cara mengurangi efek samping kipas angin?

Kipas Angin Menyebabkan Bell's Palsy, Mitos atau Fakta?Ilustrasi tidur memakai kipas angin (pexels.com/conttonbro studio)

Semilir angin dari kipas angin dapat membuat sejuk ruangan, bahkan suara kipas angin menjadi 'white nose' penghantar tidur lebih pulas. Jika kamu suka menyalakan kipas angin saat tidur, tips dari laman Amerisleep bisa dicoba yaitu:

  • Memakai kipas yang arah anginnya berputar;
  • Menggunakan semangkok air di depan kipas angin;
  • Mengaktifkan fitur timer pada kipas angin;
  • Beri jarak sekitar dua hingga tiga kaki (60,96 cm sampai 91,44 cm);
  • Memakai filter udara. 

Kesimpulannya, tidak ada hubungannya antara pemakaian kipas angin dan bell's palsy. Apabila kamu merasakan kelemahan pada otot wajah, sebaiknya lekas mengunjungi fasilitas kesehatan supaya mendapatkan penanganan yang tepat. 

Baca Juga: 7 Penyebab Umum Kelumpuhan Wajah, dari Bell's Palsy hingga Tumor

Septin SLD Photo Verified Writer Septin SLD

Bukan anak sastra, tapi kadang suka nulis saja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya