Di banyak dapur, jintan hitam atau habatusauda (Nigella sativa) hadir sebagai rempah umum. Aroma hangatnya memang akrab di masakan Timur Tengah dan Asia, tapi dalam pengobatan tradisional, jintan hitam sudah lama dipakai dalam bentuk minyak, bubuk, hingga ekstrak.
Walaupun bukti ilmiah tentang manfaat habatusauda masih terbatas, tetapi beberapa studi sel dan hewan menunjukkan kemungkinan efek antioksidan dan antiinflamasi. Kini, sebuah uji klinis kecil dari Osaka Metropolitan University, Jepang, memberi gambaran lebih jelas.
Selama delapan minggu, 22 peserta diminta mengonsumsi 5 gram bubuk habatusauda setiap hari, kurang lebih satu sendok makan kecil. Hasilnya muncul lebih cepat dari dugaan: kadar kolesterol jahat (LDL) turun, sementara kolesterol baik (HDL) meningkat. Menariknya, kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan serupa.
Para peneliti menilai perbaikan profil lipid ini bisa menjadi langkah kecil namun penting dalam menjaga kesehatan jantung. Kalau benar konsisten, konsumsi harian sederhana ini mungkin membantu menurunkan risiko masalah kardiovaskular di masa depan.
