ilustrasi terapi cahaya (health.harvard.edu)
Bila terdiagnosis dengan sindrom fase tidur tertunda, tenang, ini bukan akhir dari segalanya. Ada beberapa cara untuk mengatasi gangguan tidur ini, tentunya dengan intervensi spesialis tidur. Contohnya:
- Terapi cahaya terang atau bright light therapy. Setelah bangun tidur, duduklah di dekat lampu putih yang terang selama 30 menit. Paparan cahaya bisa membantu tidur lebih cepat dan memajukan jam internal tubuh.
- Pemberian suplemen melatonin. Dokter mungkin menyarankan kita mengonsumsi melatonin, yaitu hormon yang mengontrol siklus tidur-bangun. Dosis dan waktu konsumsi suplemen berbeda untuk setiap individu.
- Chronotherapy. Mengatur ulang ritme sirkadian dengan menunda waktu tidur secara perlahan, yaitu sekitar dua jam dan dilakukan selama beberapa hari. Namun, kerugiannya adalah mengganggu aktivitas normal di mana jam tidur kita akan terbalik selama beberapa saat.
- Memajukan jam internal tubuh. Setiap malam, kita akan tidur 15 menit lebih awal. Tujuannya supaya jam tidur maju dan kita bisa bangun lebih pagi.
- Menghindari beberapa hal sebelum tidur: Seperti menghindari barang elektronik, kafein, alkohol, tembakau, dan olahraga berat.
Nah, itulah serba-serbi seputar sindrom fase tidur tertunda, mulai dari definisi, gejala, diagnosis, pemicu, hingga penanganan. Apabila kamu mengalami gejala yang mengarah pada kondisi ini, sebaiknya konsultasikan ke dokter, ya.