ilustrasi bermain puzzle sebagai terapi (freepik.com/freepik)
Terapi berfokus untuk membantu mengompensasi kesulitan koordinasi dan bicara. Terapi obat dapat membantu mengelola sentakan otot atau membantu meningkatkan perhatian atau perubahan terkait suasana hati. Perawatan untuk gangguan gerakan lain seperti penyakit Parkinson sering kali tidak efektif.
Dokter mungkin merekomendasikan:
- Terapi okupasi untuk membantu mempelajari cara baru untuk menyelesaikan tugas sehari-hari dan mempertahankan kemandirian.
- Terapi fisik untuk membantu menjaga mobilitas dan meredakan kontraksi otot.
- Terapi wicara untuk membantu komunikasi dan menelan.
Seseorang dengan degenerasi kortikobasal akan makin sulit merawat diri sendiri. Orang dengan kondisi ini bisa hidup 5 sampai 10 tahun setelah timbulnya gejala. Banyak dari orang-orang ini meninggal karena komplikasi penyakit akibat jatuh, kurangnya mobilitas, atau infeksi yang berkaitan dengan ketidakmampuan mereka untuk menjaga kebersihan diri.
Penyakit ini dapat meningkatkan risiko komplikasi yang mengancam jiwa, seperti:
- Gumpalan darah dan emboli paru.
- Pneumonia dan infeksi bakteri.
- Sepsis.
Saat ini sindrom kortikobasal belum ada obatnya, tetapi terapi untuk bicara dan gerakan dapat membantu mempertahankan kemandirian lebih lama.
Sindrom kortikobasal adalah penyakit otak langka yang berkembang lambat yang memengaruhi memori, komunikasi, dan gerakan. Ini menyebabkan gejala yang mirip penyakit Parkinson, seperti kejang otot dan kedutan, tremor, dan gerakan melambat.
Kondisi ini juga dapat memengaruhi kemampuan untuk berbicara, menelan, dan menyelesaikan tugas-tugas sederhana seperti mengancingkan baju. Seiring perkembangan penyakit, demensia atau kehilangan ingatan dapat terjadi.