ilustrasi anak dengan sindrom West (freepik.com/user3802032)
Menurut National Organization for Rare Disorders, gejala yang terkait dengan sindrom West biasanya dimulai pada tahun pertama kehidupan. Usia rata-rata onset kejang epilepsi adalah 6 bulan.
Kejang epilepsi ditandai dengan kejang otot tak sadar yang terjadi karena episode gangguan listrik yang tidak terkendali di otak (kejang). Setiap kejang yang tidak disengaja biasanya dimulai secara tiba-tiba dan berlangsung hanya beberapa detik, dan biasanya terjadi dalam kelompok yang dapat berlangsung selama 10–20 menit.
Episode seperti itu, yang dapat terjadi saat bangun tidur atau setelah makan, ditandai dengan kontraksi kepala, leher, dan badan yang tiba-tiba dan tidak disengaja dan/atau perpanjangan kaki dan/atau lengan yang tidak terkendali. Durasi, intensitas, dan kelompok otot yang terkena kejang bervariasi dari bayi ke bayi.
Bayi dengan sindrom West juga memiliki elektroesefalogram (EEG) yang sangat abnormal dengan amplitudo tinggi, pola gelombang lonjakan yang kacau (hipsaritmia).
Sebagian besar anak akan mengalami kemunduran keterampilan atau keterlambatan dalam memperoleh keterampilan yang membutuhkan koordinasi otot dan gerakan sadar (retardasi psikomotor).
Sekitar sepertiga dari anak-anak dengan sindrom West dapat mengalami serangan epilepsi berulang seiring bertambahnya usia. Sindrom ini sering berkembang menjadi sindrom Lennox-Gastaut, dengan jenis kejang campuran yang sulit dikendalikan dan berhubungan dengan kecacatan intelektual.
Kira-kira sepertiga dari anak-anak dengan sindrom West akan terus mengalami kejang epilepsi pada usia yang lebih tua. Sepertiga hingga seperempat terakhir pasien akan mengalami kejang yang sembuh seiring waktu, biasanya pada pasien yang tidak memiliki etiologi yang jelas.