Diabetes kerap digambarkan sebagai penyakit kronis yang merayap seiring waktu. Namun, studi terbaru mengungkapkan sisi lain yang lebih berbahaya, bahwa penyakit ini bisa hadir tanpa gejala mencolok, menjadikan banyak orang tak sadar bahwa mereka sebenarnya sudah mengidapnya.
Penelitian dari para ilmuwan di Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), University of Washington School of Medicine, Seattle, Amerika Serikat, yang dipublikasikan pada 8 September dalam jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology, menemukan bahwa 44 persen orang berusia 15 tahun ke atas di seluruh dunia tidak tahu bahwa mereka mengidap diabetes.
Yang mengejutkan, angka kasus diabetes yang tidak terdiagnosis tertinggi ada pada orang dewasa muda, yang menghadapi risiko lebih tinggi terhadap komplikasi jangka panjang akibat penyakit tersebut.
Bahkan bagi mereka yang sudah mengetahui kondisinya, tantangan belum berhenti. Peneliti IHME menemukan bahwa meski 91 persen orang dengan diabetes yang terdiagnosis sudah mendapatkan obat, tetapi cuma 42 persen yang berhasil mengendalikan kadar gula darahnya secara optimal. Yang disoroti di sini adalah kesadaran tentang prevalensi dan keseriusan diabetes harus terus ditingkatkan.