Kasus Diabetes Usia 20–40 Tahun Terus Meningkat, Kenali Ciri-Cirinya

- Gaya hidup buruk yang dibentuk sejak muda bisa mempercepat munculnya gejala, sehingga diabetes tak lagi menjadi penyakit eksklusif di kalangan orang tua.
- Gejala diabetes pada usia muda biasanya berkembang perlahan dalam kurun waktu berbulan-bulan hingga tahunan. Oleh karena itu, gejala kerap baru terdeteksi saat menjalani medical check-up rutin.
- Salah satu cara paling tepat untuk mencegah diabetes saat usia muda adalah dengan melakukan pemeriksaan dini
Meski kerap dianggap sebagai penyakit yang lekat dengan usia lanjut, tetapi kenyataannya diabetes kini mulai banyak ditemukan pada kelompok usia muda, bahkan di bawah 40 tahun.
Menurut dr. Pandu Tridana Sakti, Sp.PD, AIFO-K, Spesialis Penyakit Dalam di Eka Hospital Permata Hijau, baik diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2 bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia.
Perbedaannya terletak pada faktor pemicu. Diabetes tipe 1 umumnya terjadi akibat gangguan autoimun yang membuat pankreas gagal memproduksi insulin, sementara diabetes tipe 2 lebih sering dipicu pola makan tidak sehat serta tingginya konsumsi gula harian.
Gaya hidup buruk yang dibentuk sejak muda bisa mempercepat munculnya gejala, sehingga diabetes tak lagi menjadi penyakit eksklusif di kalangan orang tua, melainkan bisa menjadi ancaman bagi generasi muda.
1. Data pasien diabetes di Eka Hospital
Kasus nyata yang ditemui dr. Pandu menunjukkan bahwa diabetes bisa menyerang bahkan sebelum usia 40 tahun. Ia mencontohkan seorang pasien berusia 30 tahun yang awalnya dirujuk ke spesialis saraf, tetapi setelah diperiksa ternyata memiliki kadar HbA1c di atas 6,5 dan terdiagnosis diabetes.
Kondisi ini kerap baru terungkap setelah komplikasi muncul, seperti gangguan saraf. Data global juga menunjukkan bahwa Indonesia kini menempati peringkat kelima dunia dengan jumlah kasus diabetes terbanyak.
Dari catatan Diabetes Center Eka Hospital, periode Desember 2020 hingga Juni 2025, terdapat 691 pasien diabetes berusia 20–40 tahun. Sebanyak 84 persen dari mereka mengalami obesitas. Selain itu, banyak pasien juga memiliki penyakit penyerta, seperti kolesterol tinggi (73 persen) dan hipertensi (39 persen).
"Jadi di sini menunjukkan bahwa obesitas menjadi faktor penting yang menyebabkan meningkatkan diabetes di bawah 40 tahun," jelasnya dalam acara temu media pada Kamis (14/8/2025) di Jakarta.
2. Ciri-ciri diabetes pada usia muda
Meski berbeda pemicu, baik diabetes tipe 1 maupun tipe 2 memiliki gejala yang hampir mirip. Bedanya, orang dengan diabetes tipe 1 sering kali mengalami penurunan berat badan meskipun tidak sedang menjalani diet penurunan berat badan.
Dokter Pandu menjelaskan bahwa gejala pada usia muda biasanya berkembang perlahan dalam kurun waktu berbulan-bulan hingga tahunan. Oleh karena itu, gejala kerap baru terdeteksi saat menjalani medical check-up rutin.
Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
Mudah lapar.
Mudah haus.
Disfungsi ereksi bagi pria.
Pandangan kabur.
Lemahnya kekuatan otot.
Menurunnya gairah seksual.
Mudah lelah.
Perubahan suasana hati (mood swing) secara tiba-tiba.
Meningkatnya jumlah urine saat buang air kecil.
Luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan kering.
3. Langkah pencegahan diabetes pada usia muda

Menurut dr. Pandu, salah satu cara paling tepat untuk mencegah diabetes saat usia muda adalah dengan melakukan pemeriksaan dini. Tes sederhana seperti gula darah sewaktu, gula darah puasa, tes toleransi glukosa, hingga HbA1c bisa membantu mendeteksi risiko diabetes sebelum muncul komplikasi.
Sayangnya, banyak anak muda justru terbiasa dengan pola makan yang kurang sehat, seperti gemar mengonsumsi fast food hingga minuman yang tinggi gula.
"Di usia muda, kebanyakan orang cenderung mempunyai pola makan yang tidak sehat. Sebagai contoh, banyak anak muda yang lebih menyukai fast food dan makanan-makanan manis seperti donat, kue, hingga minuman boba dibandingkan mengonsumsi makanan sehat," jelasnya.
Dokter Pandu juga menyarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan bergizi, seperti meningkatkan asupan serat dari sayur, buah, kacang, dan biji-bijian, hingga rutin berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Menjaga berat badan tetap ideal juga penting, mengingat obesitas menjadi faktor risiko utama diabetes tipe 2.
Diabetes tidak hanya menyerang usia lanjut, melainkan telah ancaman nyata bagi generasi muda. Dengan pola hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan secara rutin, risiko diabetes bisa ditekan sejak dini. Yuk, lebih sadar untuk hidup sehat dan bebas diabetes!