Penggunaan ganja pada masa kehamilan menjadi perhatian serius para ahli. Meski banyak ibu hamil berhenti merokok atau minum alkohol, tetapi beberapa orang tetap mengonsumsi ganja dengan alasan dapat meredakan mual, susah tidur, atau rasa nyeri. Namun, riset terbaru justru menunjukkan adanya potensi bahaya.
Sebuah tinjauan sistematis yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Pediatrics oleh tim dari Oregon Health & Science University (OHSU), Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa konsumsi ganja saat hamil berkaitan dengan meningkatnya risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, hingga kematian bayi.
Menurut penulis utama penelitian, Jamie Lo, M.D., M.C.R., seorang dokter sekaligus peneliti di bidang kebidanan dan kandungan, banyak pasien yang masih menganggap ganja aman karena “belum ada bukti langsung yang membuktikan bahaya.” Padahal, justru penggunaan ganja saat hamil terus meningkat, berbeda dengan alkohol atau nikotin yang trennya menurun.