Dalam keseharian, label "BPA-free" sering dikira lebih aman. Namun, penelitian terbaru menyalakan lampu kuning, bahwa bahan kimia yang menggantikan BPA ternyata belum tentu ramah bagi tubuh manusia.
Studi dari universitas McGill, Kanada, ini menelusuri bahan pada stiker harga, khususnya yang ditempel pada daging, ikan, sayuran, hingga keju. Senyawa seperti TGSA, D-8, PF-201, dan BPS diuji pada sel ovarium manusia yang dibudidayakan di laboratorium. Beberapa di antaranya memicu akumulasi lemak di dalam sel dan mengubah ekspresi gen yang bertugas menjaga pertumbuhan sel dan memperbaiki DNA.
Temuan ini tidak langsung menyatakan bahwa bahan-bahan tersebut berbahaya bagi manusia. Namun, perubahan yang muncul pada tahap seluler adalah sinyal awal yang sering dijadikan dasar untuk menilai potensi risiko kesehatan. Para peneliti menekankan bahwa sinyal seperti ini harus diteliti lebih lanjut, terutama karena bahan pengganti BPA belum diatur secara ketat.
Penelitian ini juga membangun temuan sebelumnya pada 2023, ketika bahan kimia dari stiker harga terbukti bisa merembes menembus plastik dan masuk ke makanan. Artinya, jalur paparan tersebut sangat mungkin terjadi di kehidupan nyata. Dengan lebih dari 200 jenis bisfenol yang beredar, mengganti BPA dengan BPS atau senyawa lain sebenarnya hanya memindahkan masalah, bukan menyelesaikannya.
Health Canada, departemen pemerintah federal Kanada, kini memasukkan keempat bahan kimia tersebut—TGSA, D-8, PF-201, dan BPS—ke daftar yang perlu penyelidikan lebih lanjut. Sementara otoritas masih menelusuri risiko jangka panjangnya, para ahli menyarankan langkah sederhana, yaitu lepaskan stiker dan plastik pembungkus sebelum menyimpan makanan, serta pilih produk dari bagian atas tumpukan untuk meminimalkan kemungkinan paparan.
Referensi
"BPA-Free? New Study Shows Popular Replacements May Harm Human Cells." SciTechDaily. Diakses November 2025.
Lama Iskandarani et al., “High-content Imaging and Transcriptomic Analyses of the Effects of Bisphenol S and Alternative Color Developers on KGN Granulosa Cells,” Toxicological Sciences 207, no. 2 (July 26, 2025): 401–14, https://doi.org/10.1093/toxsci/kfaf096.
