Infeksi saluran kemih (ISK) sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang mudah diobati. Minum antibiotik resep dokter beberapa hari, keluhan mereda, lalu keluhan hilang. Namun bagi sebagian orang, perjalanan ISK bisa lebih rumit. Antibiotik sudah dihabiskan tetapi nyeri saat kencing, rasa terus-terusan ingin kencing, atau sensasi terbakar saat kencing belum juga hilang.
Situasi ini bisa membingungkan sekaligus melelahkan. Di satu sisi, pasien merasa sudah mengikuti anjuran medis, sementara di sisi lain tubuh belum juga pulih. Tidak sedikit orang yang akhirnya bertanya-tanya apakah antibiotiknya tidak bekerja, atau ada sesuatu yang terlewat?
Dalam dunia medis, gejala ISK yang menetap setelah antibiotik bukan fenomena asing. Penyebabnya beragam, mulai dari bakteri yang kebal obat hingga kondisi lain yang menyerupai ISK. Memahaminya penting agar pengobatan tidak berulang tanpa arah dan risiko komplikasi bisa dihindari.
