Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi HIV (pexels.com/Anna Shvets)

Intinya sih...

  • Fase pertama HIV adalah infeksi akut, ditandai dengan gejala mirip flu seperti demam, sakit kepala, dan ruam kulit.
  • Pada fase kronis, virus tetap aktif dalam tubuh namun berkembang biak pada tingkat yang sangat rendah.
  • AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV, ditandai oleh penurunan berat badan drastis, demam berkepanjangan, dan kelelahan berat.

Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat menyebabkan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) jika tidak diobati. AIDS adalah tahap akhir infeksi HIV yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh rusak parah akibat virus.

Penyakit ini memiliki tiga fase utama yang masing-masing ditandai dengan gejala dan perkembangan yang berbeda.

Mengetahui perbedaan fase HIV sangat penting untuk penanganan yang tepat dan mencegah perkembangan lebih lanjut ke fase AIDS. Berikut ini penjelasan mengenai tiga tahapan HIV dan gejalanya.

1. Fase infeksi akut HIV (acute HIV infection)

ilustrasi orang sakit (pexels.com/cottonbro studio)

Fase pertama HIV disebut infeksi akut dan biasanya terjadi dalam waktu 2 hingga 4 minggu setelah seseorang terinfeksi virus ini.

Pada fase ini, virus berkembang biak dengan sangat cepat, menginfeksi dan merusak sel-sel CD4 yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Meskipun tidak semua orang mengalami gejala, tetapi banyak orang yang terinfeksi HIV pada fase ini merasakan gejala mirip flu, seperti:

  • Demam.
  • Sakit kepala.
  • Ruam kulit.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Sakit tenggorokan.

Pada fase akut, jumlah virus dalam tubuh sangat tinggi, yang berarti seseorang memiliki kemungkinan besar untuk menularkan HIV ke orang lain. Jika seseorang memulai pengobatan dengan terapi antiretroviral (ART/ARV) pada fase ini, pengobatan dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan dan mengurangi tingkat transmisi HIV.

2. Fase HIV kronis (chronic HIV infection)

ilustrasi pasien di rumah sakit (pexels.com/RDNE Stock project)

Setelah fase akut, HIV memasuki fase kronis atau sering disebut sebagai fase laten klinis. Pada fase ini, virus tetap aktif dalam tubuh, tetapi berkembang biak pada tingkat yang sangat rendah.

Sebagian besar orang yang mengalami fase ini tidak menunjukkan gejala atau merasa sakit. Fase HIV kronis ini dapat berlangsung sangat lama, bahkan beberapa dekade, terutama bagi mereka yang menjalani terapi ARV.

Namun, meskipun gejalanya tidak terlihat, virus tetap ada dalam tubuh dan dapat ditularkan kepada orang lain, meskipun pengobatan ARV secara signifikan mengurangi risiko penularan. Tanpa pengobatan, HIV kronis ini bisa berlanjut ke fase AIDS setelah bertahun-tahun, meskipun pada sebagian orang fase ini bisa berkembang lebih cepat.

3. Fase AIDS

ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

AIDS merupakan tahap akhir dan paling parah dari infeksi HIV. Pada fase ini, sistem kekebalan tubuh telah rusak parah, sehingga tubuh tidak lagi mampu melawan infeksi atau kanker yang disebabkan oleh virus yang disebut infeksi oportunistik.

Seseorang yang HIV positif dan memiliki jumlah sel CD4 kurang dari 200 sel/mm3 atau yang telah mengembangkan infeksi oportunistik, dapat didiagnosis dengan AIDS.

Gejala yang dapat muncul pada fase AIDS antara lain:

  • Penurunan berat badan yang drastis.
  • Demam yang berkepanjangan.
  • Keringat malam.
  • Kelelahan berat.
  • Infeksi berulang dan infeksi oportunistik (seperti tuberkulosis atau pneumonia).
  • Kanker terkait HIV.

Tanpa pengobatan, orang yang didiagnosis dengan AIDS memiliki harapan hidup sekitar tiga tahun, dan dalam beberapa kasus, harapan hidup bisa lebih pendek. Pengobatan ARV dapat membantu memperlambat memperlambat perkembangan penyakit dan meningkatkan kualitas hidup, meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya.

Fase HIV terdiri dari infeksi akut, fase kronis, dan AIDS, dengan masing-masing fase memiliki gejala dan dampak yang berbeda pada kesehatan tubuh. Penting untuk mendeteksi infeksi HIV pada tahap awal dan mengikuti pengobatan yang tepat untuk menghindari komplikasi serius, seperti AIDS.

Jika kamu merasa berisiko, terpapar, mengalami gejala, atau sesimpel merasa khawatir, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Referensi 

"The Stages of HIV Infection". HIVInfo.NIH.Gov. Diakses November 2024. 
"HIV Symptoms". WebMD. Diakses November 2024.
"What are the stages of HIV?" UA Little Rock. Diakses November 2024. 

Editorial Team