ilustrasi orang stres (pexels.com/Tim Gouw)
Vitamin C adalah salah satu antioksidan larut dalam air yang paling penting bagi tubuh. Fungsinya dalam melawan radikal bebas sangat vital, karena radikal bebas dapat menyebabkan stres oksidatif dan peradangan yang berpotensi merusak sel-sel tubuh.
Stres oksidatif dan peradangan ini telah dikaitkan dengan banyak penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes. Oleh karena itu, menjaga kadar vitamin C yang cukup bisa sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Studi menunjukkan, rendahnya asupan vitamin C berhubungan dengan tingkat peradangan dan stres oksidatif yang lebih tinggi.
Bahkan, satu studi menemukan bahwa orang dewasa dengan kadar vitamin C darah terendah hampir 40 persen lebih mungkin mengalami gagal jantung dalam waktu 15 tahun dibandingkan mereka yang memiliki kadar vitamin C darah tertinggi.
Kekurangan vitamin C bisa menimbulkan berbagai gejala yang seringkali terabaikan pada tahap awal. Meskipun gejala-gejala seperti kelelahan, gusi berdarah, atau kulit kasar bisa jadi tidak terlalu mencolok, mereka adalah tanda peringatan penting dari tubuh. Penting untuk memperhatikan asupan vitamin C agar tubuh tetap dalam kondisi optimal.
Referensi
Galimberti, Fabrizio, and Natasha A. Mesinkovska. “Skin Findings Associated with Nutritional Deficiencies.” Cleveland Clinic Journal of Medicine 83, no. 10 (October 1, 2016): 731–39.
Pullar, Juliet, Anitra Carr, and Margreet Vissers. “The Roles of Vitamin C in Skin Health.” Nutrients 9, no. 8 (August 12, 2017): 866.
Pimentel, Laura. “Scurvy: Historical Review and Current Diagnostic Approach.” The American Journal of Emergency Medicine 21, no. 4 (July 1, 2003): 328–32.
Morton, Deborah J., Elizabeth L. Barrett‐Connor, and Diane L. Schneider. “Vitamin C Supplement Use and Bone Mineral Density in Postmenopausal Women.” Journal of Bone and Mineral Research 16, no. 1 (January 1, 2001): 135–40.
Olmedo, Jesse M., James A. Yiannias, Elizabeth B. Windgassen, and Michael K. Gornet. “Scurvy: A Disease Almost Forgotten.” International Journal of Dermatology 45, no. 8 (April 18, 2006): 909–13.
Carr, Anitra, and Silvia Maggini. “Vitamin C and Immune Function.” Nutrients 9, no. 11 (November 3, 2017).
Lopez, Anthony, Patrice Cacoub, Iain C Macdougall, and Laurent Peyrin-Biroulet. “Iron Deficiency Anaemia.” The Lancet 387, no. 10021 (August 25, 2015): 907–16.