Selama lebih dari dua dekade, intervensi kesehatan global mampu menurunkan angka infeksi malaria secara dramatis. Upaya kolektif, mulai dari distribusi kelambu berinsektisida, akses obat yang lebih baik, hingga deteksi dini telah menyelamatkan jutaan nyawa dan mengubah peta risiko penyakit ini di banyak negara.
Akan tetapi, laporan terbaru menunjukkan bahwa kemenangan tersebut belum sepenuhnya aman. Di tengah ketidakstabilan iklim, konflik berkepanjangan, dan lemahnya pendanaan, malaria kembali menampakkan taringnya.
Di beberapa wilayah, angka kasus meningkat, bahkan di negara yang sebelumnya mencatat kemajuan signifikan. Tahun 2024 mencatat lebih dari 280 juta kasus malaria dan 610.000 kematian, dengan sebagian besar korban adalah anak-anak di Afrika sub-Sahara.
