Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Obat Baru Malaria Tunjukkan Efektivitas Lawan Resistansi

Ilustrasi obat-obatan.
ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • GanLum menunjukkan efektivitas tinggi melawan malaria, termasuk strain yang resistan terhadap obat lama.
  • Uji klinis di 12 negara Afrika menunjukkan tingkat kesembuhan mencapai 99,2 persen.
  • Para pakar menilai obat ini bisa menjadi terobosan besar, tetapi masih perlu data lebih lanjut sebelum disetujui secara global.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah meningkatnya ancaman resistansi obat (kondisi ketika kuman atau sel tubuh tidak lagi merespons obat yang biasanya efektif) malaria, secercah harapan datang dari hasil penelitian terbaru.

Obat eksperimental bernama GanLum, buatan perusahaan farmasi Swiss Novartis, menunjukkan efektivitas tinggi melawan malaria, termasuk terhadap strain mutan yang mulai kebal terhadap terapi yang ada saat ini.

Dalam uji klinis tahap akhir yang melibatkan hampir 1.700 partisipan dari 12 negara Afrika, hasilnya cukup menjanjikan. Sekitar 85,3 persen pasien yang menerima GanLum dinyatakan sembuh tanpa sisa parasit dalam waktu empat minggu, sedikit lebih tinggi dibanding 82,1 persen pasien yang menerima terapi standar.

“Ini bisa menjadi terobosan terbesar dalam pengobatan malaria dalam beberapa dekade,” ujar Dr. Abdoulaye Djimdé, profesor parasitologi dari Universitas Bamako, Mali. Ia menegaskan, resistansi obat kini menjadi ancaman nyata di Afrika, dan obat baru semacam ini sangat dibutuhkan.

Menghadapi "musuh lama" dengan cara baru

Sebagian besar pasien malaria di Afrika masih mengandalkan terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT) yang diperkenalkan sejak awal 2000-an. Namun, WHO mulai mencatat tanda-tanda resistansi parsial di beberapa negara seperti Rwanda, Uganda, dan Eritrea.

Berbeda dari ACT, GanLum bekerja dengan dua senyawa baru yang menyerang parasit malaria dari sisi berbeda, membuka peluang untuk menghentikan penyebaran resistansi.

Data awal menunjukkan tingkat kesembuhan keseluruhan mencapai 99,2 persen untuk GanLum, dibanding 96,7 persen untuk terapi standar. Hasil ini dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah internasional, dengan pendanaan dari Uni Eropa, Jerman, dan Inggris.

Menurut Dr. Shreeram Aradhye, Chief Medical Officer Novartis, “GanLum berpotensi tidak hanya mengobati, tetapi juga mencegah penularan malaria."

Langkah cepat dan tantangan selanjutnya

Nyamuk malaria.
ilustrasi nyamuk malaria (dok. CDC/James Gathany)

Novartis berencana segera mengajukan persetujuan regulasi untuk penggunaan GanLum. Namun, para pakar menilai masih dibutuhkan data tambahan, terutama untuk bentuk malaria berat dan serebral, serta efektivitas terhadap jenis parasit lain selain Plasmodium falciparum, spesies paling mematikan di Afrika.

Temuan penelitian dianggap menggembirakan walaupun masih ada banyak hal yang perlu dibuktikan. Resistansi luas terhadap obat antimalaria merupakan ancaman nyata di seluruh dunia, jadi temuan seperti ini memberikan harapan besar.

Referensi

"Novartis Phase III trial for next-generation malaria treatment KLU156 (GanLum) meets primary endpoint, with potential to combat antimalarial resistance." Novartis. Diakses November 2025.

"‘A sigh of relief’: New malaria drug succeeds in large clinical trial." American Association for the Advancement of Science. Diakses November 2025.

"New malaria treatment could fight growing threat of drug resistance." Euronews. Diakses November 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Berdasarkan Masalah Kulit Kepala Kamu, Ini Penyakit yang Mengintai

14 Nov 2025, 23:10 WIBHealth