Para peneliti menegaskan bahwa mengumpat bukanlah jurus ajaib. Efeknya paling terasa pada tugas fisik singkat dan intens, yang membutuhkan dorongan mental untuk mengatasi rasa ragu atau keengganan.
Selain itu, efek ini sangat kontekstual. Mengumpat di gym atau saat latihan sendirian jelas berbeda dengan mengumpat di ruang publik atau situasi sosial tertentu. Norma sosial tetap berperan, dan tidak semua konteks cocok untuk strategi ini.
Para peneliti juga mengingatkan bahwa performa fisik dipengaruhi banyak faktor, termasuk latihan, istirahat, nutrisi, dan kondisi mental secara keseluruhan.
Temuan ini membantu menjelaskan mengapa mengumpat begitu universal dalam budaya manusia. Di momen-momen genting, kata-kata kasar bisa menjadi alat psikologis yang murah, mudah diakses, dan bebas efek samping untuk membantu seseorang “tidak menahan diri”.
Dalam konteks olahraga, rehabilitasi, atau situasi yang menuntut keberanian dan dorongan ekstra, mengumpat bisa menjadi cara sederhana untuk memutus keraguan internal.
Bukan berarti mengumpat harus dibenarkan di semua situasi. Namun, sains menunjukkan bahwa umpatan menyimpan fungsi psikologis yang nyata, yaitu membantu kamu melampaui batas diri.
Referensi
“Supplemental Material for ‘Don’t Hold Back’: Swearing Improves Strength Through State Disinhibition,” American Psychologist, December 4, 2025, https://doi.org/10.1037/amp0001650.supp.
"Why swearing makes you stronger." American Psychological Association. Diakses Desember 2025.