ilustrasi khawatir (pexels.com/cottonbro)
Pada awal studi, usia rata-rata partisipan adalah 53 tahun. Antara tahun 1975 dan 2015, para partisipan menjalani rata-rata 6,6 pemeriksaan kardiometabolik, dan dari keseluruhan partisipan sebanyak 1.067 meninggal dunia.
Lalu, para peneliti mencatat bahwa tingkat neuroticism yang lebih tinggi terlihat pada partisipan dengan tahun pendidikan yang lebih pendek, riwayat penyakit jantung bawaan, status sosial ekonomi yang lebih rendah, dan konsumsi alkohol serta rokok yang lebih frekuen.
ilustrasi gangguan jantung (pexels.com/freestocks.org)
Akibatnya, para partisipan dengan tingkar neuroticism yang lebih tinggi berisiko terkena penyakit kardiometabolik. Setelah disesuaikan dengan faktor demografis, para peneliti menemukan bahwa neuroticism yang lebih tinggi meningkatkan risiko enam atau lebih penyakit kardiometabolik hingga 13 persen.
Kemudian, para peneliti menemukan hubungan antara tingkat kekhawatiran yang lebih tinggi dan risiko mengembangkan enam atau lebih penyakit kardiometabolik 10 persen lebih tinggi. Bahkan, dampak neuroticism dan kekhawatiran pada kesehatan kardiometabolik mirip dengan terlalu banyak mengonsumsi alkohol.