Melempar kesalahan kepada orang lain atau berdalih bahwa diri sendiri tidak bersalah padahal kenyataannya bersalah, merupakan bentuk pertahanan diri yang biasa dikenal dengan sebutan proyeksi dalam ranah psikologi.
Proyeksi ini biasanya terjadi secara tidak sadar yang ditunjukkan dengan mengaitkan emosi atau sifat yang tidak diinginkan kepada orang lain.
Sederhananya, proyeksi digambarkan sebagai tindakan menuduh orang lain memiliki perasaan sama dengan apa yang dirasakan. Melalui mekanisme proyeksi, individu terkait lebih mudah menghadapi emosi yang dialaminya.
Dalam beberapa kasus, proyeksi dapat menimbulkan tuduhan yang tidak berdasar. Seperti kasus dalam hubungan percintaan, di mana salah satu pihak menuduh pasangannya berselingkuh, padahal kenyataannya dia yang selingkuh.
Tak jarang timbul pertanyaan, mengapa orang melakukan proyeksi? Untuk menjawab rasa ingin tahu tersebut, simak ulasan berikut ini sampai selesai.
