Sebenarnya, kasus keracunan vitamin B6 sangat jarang terjadi. Hampir tidak pernah ada orang yang mengalami toksisitas hanya karena makan makanan yang mengandung vitamin B6, kecuali jika ada kondisi genetik atau penyakit tertentu yang mengganggu penyerapan nutrisi, seperti penyakit celiac.
Kalau kamu mengonsumsi vitamin B6 melebihi kebutuhan, umumnya kelebihan itu akan dibuang lewat urine dan kebanyakan orang tidak akan merasakan efek samping apa pun. Namun belakangan ini, makin banyak perhatian tertuju pada risiko jika vitamin B6 dikonsumsi dalam dosis tinggi dan waktu lama.
Salah satu efek samping yang paling dikhawatirkan adalah neuropati perifer, yaitu kondisi ketika sistem saraf tepi tidak dapat bekerja dengan baik akibat adanya kerusakan. Kerusakan saraf ini bisa menimbulkan rasa nyeri, kebas, atau kelemahan otot, biasanya di tangan dan kaki. Sampai sekarang, para ahli masih mempelajari bagaimana kondisi ini bisa terjadi akibat kelebihan vitamin B6.
Dalam banyak kasus yang pernah dilaporkan, gejala ini akan membaik setelah orang berhenti mengonsumsi suplemen. Namun, pada beberapa orang, butuh waktu cukup lama—antara tiga bulan hingga dua tahun—sampai benar-benar pulih.
Bukti soal bahaya dosis tinggi ini memang makin banyak, meski kadang masih saling bertentangan. Dosis di atas 50 mg per hari dalam jangka panjang diyakini bisa memicu efek samping serius.
Sebagai contoh, sebuah studi pada 1990-an sempat meneliti 70 orang yang rutin mengonsumsi 100–150 mg vitamin B6 per hari selama lima tahun. Tidak ada kasus neuropati yang dilaporkan. Namun, studi-studi terbaru justru menunjukkan makin banyak orang yang mengalami efek samping.
Pada tahun 2023, ada laporan kasus tentang seorang pria yang rutin mengonsumsi beberapa suplemen sekaligus, sehingga total asupan vitamin B6-nya mencapai 95 mg per hari, dan akhirnya mengalami neuropati. Ada juga laporan lain tentang tujuh orang yang terkena neuropati setelah sering minum minuman energi yang mengandung vitamin B6.
Di Australia, laporan ke basis data Badan pengawas obat di Australia (Therapeutic Goods Administration/TGA) mencatat sudah ada 174 kasus neuropati yang diduga terkait konsumsi vitamin B6 sejak 2023.
Jadi, apa yang harus dilakukan?
Rekomendasinya, siapa pun yang mengonsumsi vitamin B6 dosis 50 mg atau lebih per hari, dan berlangsung lebih dari enam bulan, sebaiknya dipantau oleh tenaga kesehatan. Jadi, kalau kamu rutin minum suplemen vitamin B6, diskusikan dulu dengan dokter atau apoteker apakah perlu dilanjutkan atau tidak.
Tiga gejala yang perlu diwaspadai adalah:
Rasa kebas atau nyeri di tangan dan kaki.
Gangguan keseimbangan atau koordinasi akibat otot melemah.
Rasa panas di dada (heartburn) atau mual.
Intinya, meski vitamin B6 punya banyak manfaat, tetapi tetaplah bijak agar kelebihannya tidak berbalik jadi masalah.