Mengutip National Organization for Rare Disorders, banyak fitur sindrom triple A disebabkan oleh disfungsi sistem saraf otonom. Bagian dari sistem saraf ini mengontrol proses tubuh yang tidak disengaja, seperti pencernaan, tekanan darah, dan suhu tubuh.
Orang dengan sindrom triple A sering mengalami:
- Keringat yang tidak normal.
- Kesulitan mengatur tekanan darah.
- Ukuran pupil yang tidak sama (anisokoria).
- Tanda dan gejala lain dari disfungsi sistem saraf otonom (disautonomia).
Orang dengan kondisi ini mungkin memiliki kelainan neurologis lainnya, seperti:
- Keterlambatan perkembangan.
- Disabilitas intelektual.
- Masalah bicara (disartria).
- Ukuran kepala kecil (mikrosefali).
Selain itu, individu yang terdampak biasanya mengalami kelemahan otot, masalah gerakan, dan kelainan saraf pada ekstremitas (neuropati perifer).
Beberapa pasien mengembangkan atrofi optik, yang merupakan degenerasi (atrofi) saraf yang membawa informasi dari mata ke otak.
Banyak gejala neurologis sindrom triple A memburuk dari waktu ke waktu. Orang dewasa mungkin menunjukkan degenerasi saraf progresif, ciri-ciri parkinsonisme, dan gangguan kognitif.
Orang dengan sindrom triple A sering mengalami penebalan lapisan luar kulit (hiperkeratosis) pada telapak tangan dan telapak kaki mereka. Kelainan kulit lainnya juga dapat terjadi pada orang dengan kondisi ini.
Alacrima biasanya merupakan tanda pertama yang terlihat dari sindrom triple A, karena menjadi jelas pada awal kehidupan bahwa anak-anak yang terkena menghasilkan sedikit atau tidak ada air mata saat menangis.
Individu biasanya mengembangkan penyakit Addison dan akalasia selama masa kanak-kanak atau remaja, dan sebagian besar fitur neurologis sindrom triple A dimulai selama masa dewasa. Tanda dan gejala kondisi ini bervariasi di antara individu yang terkena, bahkan di antara anggota keluarga yang sama.