Bagi penderita hiperhidrosis, berkeringat berlebihan bisa terjadi pada salah satu area tubuh atau bahkan hampir di seluruh tubuh. Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis hiperhidrosis yaitu :
1. Hiperhidrosis primer
Dilansir MayoClinic, jenis hiperhidrosis primer paling umum terjadi. Pada jenis ini, saraf yang bertanggung jawab untuk memberi sinyal pada kelenjar keringat menjadi terlalu aktif, walaupun tidak dipicu oleh aktivitas tubuh atau kenaikan suhu. Ketika penderitanya dilanda stres atau kepanikan, kondisi ini akan menjadi lebih buruk.
Hiperhidrosis primer biasanya terjadi pada telapak tangan, telapak kaki dan terkadang bagian wajah. Tidak ada penyebab medis untuk jenis ini, kemungkinan terjadi karena faktor keturunan. Dikutip dari Medical News Today, sebuah penelitian dalam "Journal of Vascular Surgery" tahun 2002, menunjukkan bahwa gen tertentu berperan dalam hiperhidrosis, sehingga lebih mungkin untuk diturunkan. Mayoritas penderita hiperhidrosis primer memiliki orang tua atau saudara kandung dengan kondisi tersebut.
2. Hiperhidrosis sekunder
Hiperhidrosis sekunder terjadi karena disebabkan kondisi kesehatan tertentu. Pada jenis ini, penderita mungkin berkeringat di seluruh tubuh. Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan hiperhidrosis sekunder, di antaranya diabetes, menopause, masalah tiroid, kadar gula darah rendah, beberapa jenis kanker, serangan jantung, kelainan sistem saraf dan infeksi. Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menyebabkan keringat berlebih.