Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi nyamuk Culicoides paraensis (cdc.gov)

Pada 27 Mei 2024, Kementerian Kesehatan Masyarakat Kuba melaporkan wabah penyakit virus Oropouche dari dua provinsi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 74 kasus terkonfirmasi dilaporkan dari Provinsi Santiago de Cuba (54), dan dari Provinsi Cienfuegos (20). Kasus-kasus ini terdeteksi melalui tindakan pemantauan dan pengawasan yang diperkuat setelah adanya peningkatan kasus penyakit demam nonspesifik.

Apa itu virus Oropouche? Penyakit seperti apa yang ditimbulkannya dan apa saja gejalanya? Simak penjelasannya di bawah ini. 

1. Penularan virus Oropouche

Penyakit virus Oropouche adalah penyakit arbovirus yang disebabkan oleh virus Oropouche (OROV). Ini merupakan virus RNA untai tunggal tersegmentasi yang merupakan bagian dari genus Orthobunyavirus dari famili Peribunyaviridae.

Virus ini ditemukan beredar di Amerika Tengah dan Selatan serta Karibia. OROV dapat ditularkan ke manusia terutama melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis. Nyamuk ini bisa ditemukan di daerah hutan.

WHO menduga bahwa sirkulasi virus mencakup siklus epidemik dan silvatik. Untuk siklus silvatik, primata, kukang, dan mungkin burung menjadi inang vertebrata, meskipun vektornya belum diidentifikasi.

Untuk siklus epidemik, manusia menjadi inang yang berkembang biak dan OROV ditularkan terutama melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis.

Hingga saat ini, tidak ada bukti penularan OROV dari manusia ke manusia.

2. Gejala penyakit akibat virus Oropouche

ilustrasi demam (freepik.com/freepik)

Gejala umum infeksi OROV meliputi demam mendadak, sakit kepala parah, menggigil, nyeri otot, dan nyeri sendi.

Gejala lain bisa berupa kepekaan terhadap cahaya, pusing, nyeri di belakang mata, mual, muntah, dan ruam.

Gejala biasanya berlangsung kurang dari seminggu (2–7 hari) dan sering kali muncul kembali beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu kemudian. Kebanyakan orang pulih dalam beberapa hari hingga satu bulan.

Beberapa orang (kurang dari 1 dari 20) akan mengembangkan penyakit yang lebih serius, termasuk meningitis (radang selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang), ensefalitis (radang otak), atau pendarahan.

Kematian akibat infeksi OROV jarang terjadi.

Gejala akibat OROV mungkin mirip dengan gejala demam berdarah, chikungunya, Zika, atau malaria.

3. Pengobatan

Tidak ada obat untuk mengobati penyakit akibat OROV.

Gejalanya dapat diatasi dengan istirahat, minum cairan untuk mencegah dehidrasi, dan mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti asetaminofen untuk menurunkan demam dan nyeri.

Perawatan medis tambahan atau rawat inap mungkin diperlukan untuk mengatasi gejala yang lebih parah.

Jangan mengonsumsi aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) lainnya sampai hasil lab keluar dan mengesampingkan kemungkinan demam berdarah untuk mencegah risiko pendarahan.

4. Saran dari WHO

ilustrasi obat pengusir serangga (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Kedekatan lokasi perkembangbiakan vektor nyamuk dengan tempat tinggal manusia merupakan faktor risiko yang paling signifikan untuk infeksi OROV.

Strategi pencegahan menurut WHO difokuskan pada pengendalian atau pemberantasan vektor artropoda dan tindakan perlindungan pribadi.

Tindakan pengendalian vektor bergantung pada pengurangan populasi nyamuk melalui pemberantasan lokasi perkembangbiakan. Ini bisa dilakukan dengan mengurangi jumlah habitat nyamuk yang berisi air alami dan buatan sehingga mengurangi populasi nyamuk dewasa di sekitar komunitas yang berisiko.

Tindakan perlindungan pribadi difokuskan pada pencegahan gigitan nyamuk. Ini termasuk menggunakan penghalang mekanis (kelambu), perangkat pengusir serangga, pakaian yang diberi bahan pengusir serangga, dan obat antinyamuk.

Virus Oropouche adalah ancaman kesehatan yang nyata di beberapa bagian dunia, terutama di wilayah tropis. Pemahaman yang lebih baik tentang penularan, gejala, dan cara pencegahan dapat membantu mengurangi dampaknya. 

Referensi

World Health Organization. Diakses pada Juli 2024. Oropouche virus disease - Cuba.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Juli 2024. About Oropouche.

Editorial Team