Vitamin D diperlukan untuk kesehatan tulang (freepik.com/tirachard)
Vitamin D3 menawarkan berbagai manfaat, di antaranya menguatkan tulang dan otot, mendongkrak imunitas tubuh, meningkatkan suasana hati, membantu penurunan berat badan, dan memperbaiki fungsi hati. Berikut ini penjelasannya.
Vitamin D dibutuhkan untuk otot dan tulang, yakni meningkatkan penyerapan kalsium di usus halus. Bila tubuh kita tidak memiliki cukup vitamin D untuk menyerap kalsium, kalsium tulang akan diambil atau diserap, membuat tulang lemah, dan bisa menyebabkan patah tulang dan osteoporosis.
Berdasarkan laporan dalam jurnal International Orthopaedics tahun 2019, vitamin D dapat membantu mengurangi patah tulang dan meningkatkan kekuatan otot. Selain itu, pola makan tinggi akan vitamin D3 mungkin cocok untuk mencapai massa tulang puncak yang lebih tinggi pada masa dewasa dan dengan demikian bisa mencegah osteoporosis.
Penelitian dalam jurnal BMJ tahun 2007 telah menunjukkan bahwa vitamin D mungkin dapat membantu melindungi terhadap infeksi pernapasan akut dan pneumonia.
Selama masa pandemi COVID-19, beberapa bukti awal muncul, seperti yang dilaporkan dalam Journal of Infection and Public Health tahun 2020, menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit parah. Akan tetapi, masih butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikan apa peran vitamin ini, bila ada, dalam memerangi virus corona.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa orang-orang dengan depresi klinis sering mengalami kekurangan vitamin D. Meski begitu, belum jelas apakah defisiensi berkontribusi pada depresi atau depresi mengubah perilaku (misalnya pola makan dan menghabiskan waktu di luar rumah) sehingga menyebabkan defisiensi. Ini tertuang dalam Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition tahun 2019.
Saat tim peneliti memeriksa dampak vitamin D pada otak, mereka menemukan kemungkinan mekanisme tindakan yang dapat menjelaskan bagaimana kekurangan vitamin D dapat menyebabkan depresi. Juga didapat bukti bahwa meningkatkan kadar vitamin D bisa membantu meringankan gejala. Studi yang lebih besar dan dirancang dengan baik masih diperlukan, tetapi sejauh ini temuan tersebut menjanjikan untuk menjadikan vitamin D sebagai bagian dari program pengobatan depresi.
ilustrasi kesehatan jantung (freepik.com/pressfoto)
Penelitian dalam International Journal of Molecular Sciences tahun 2018 menemukan bahwa individu dengan obesitas dan tekanan darah tinggi cenderung memiliki kadar vitamin D dalam tubuh yang lebih rendah. Beberapa penelitian menyarankan bahwa vitamin D dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Beberapa studi membuktikan bahwa orang-orang dengan kadar vitamin D yang lebih tinggi dalam tubuhnya punya risiko lebih tinggi terhadap stroke dan serangan jantung, tetapi studi klinis belum menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat mengurangi risiko tersebut.
Pada satu penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2014, perempuan menopause diberikan suplemen vitamin D3 (dibandingkan dengan kelompok yang diberikan plasebo) sebagai intervensi penurunan berat badan. Hasilnya menunjukkan bahwa perempuan yang punya kadar vitamin D3 yang memadai kehilangan lebih banyak lemak tubuh, lingkar pinggang berkurang lebih banyak, dan kehilangan lebih banyak berat badan.
Walaupun demikian, sebagian besar penelitian telah menyimpulkan bahwa vitamin D tidak mempromosikan penurunan berat badan.