ilustrasi (Unsplash.com/Josh Bean)
Infertilitas, ketidaksuburan atau juga kemandulan telah dialami populasi orang dewasa secara global. Satu dari enam orang mengalami kemandulan dalam beberapa titik di kehidupan mereka. Angka itu merupakan perkiraan pertama dari prevalensi infertilitas dalam lebih dari satu dekade.
"Laporan itu mengungkapkan kebenaran penting, bahwa infertilitas tidak membeda-bedakan," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, dikutip The Hill.
"Sebagian besar orang yang terkena dampak menunjukkan kebutuhan untuk memperluas akses ke perawatan kesuburan dan memastikan masalah ini tidak lagi dikesampingkan dalam penelitian dan kebijakan kesehatan sehingga cara yang aman, efektif, dan terjangkau untuk menjadi orang tua tersedia bagi mereka yang mencarinya," jelasnya.
Infertilitas merupakan penyakit pada sistem reproduksi pria atau wanita. Ini didefinisikan dengan kegagalan mencapai kehamilan usai 12 bulan atau lebih melakukan hubungan seksual teratur tanpa kondom. Mereka yang terkena dampaknya, mengalami tekanan, stigma dan kesulitan keuangan sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan psikososial.