6 Fakta Hormon Testosteron, Hormon Seks Utama pada Laki-laki

Hormon ini juga dimiliki oleh perempuan, lo!

Apa yang terbesit dalam pikiranmu saat mendengar kata "testosteron"? Sontak, pasti yang muncul dalam pikiranmu adalah laki-laki.

Memang, hormon testosteron adalah hormon seks utama yang diproduksi oleh laki-laki. Akan tetapi, tahukah kamu kalau hormon ini ternyata juga dimiliki perempuan? Menarik untuk diketahui, yuk, pahami hal-hal seputar hormon testosteron lewat penjelasan di bawah ini!

1. Perempuan juga memiliki hormon testosteron

Testosteron akrab disebut sebagai hormon androgen (laki-laki). Seperti hormon pada umumnya, hormon testosteron dibutuhkan untuk memicu perubahan pada tubuh. Bukan hanya pada laki-laki, hormon testosteron dalam jumlah kecil juga bisa ditemukan pada perempuan, seperti estrogen pada laki-laki.

Hormon testosteron diproduksi oleh sel yang disebut sel Leydig, dan dikendalikan oleh otak dan kelenjar pituitari. Pada laki-laki, sel ini terletak di testis, sedangkan pada perempuan sel ini terletak di ovarium. Selain itu, kelenjar adrenalin (anak ginjal) juga memproduksi testosteron dalam jumlah sedikit.

2. Fungsi hormon testosteron

Bukan hanya saat pubertas, hormon testosteron sudah bersama laki-laki sejak awal hidupnya. Perkembangan organ internal dan eksternal janin laki-laki? Berkat hormon testosteron! Dilansir Healthline, pada masa pubertas, hormon ini dominan pada laki-laki dan bertugas untuk:

  • Lonjakan pertumbuhan.
  • Perubahan suara.
  • Pertumbuhan rambut pada tubuh.

Laki-laki butuh testosteron untuk memproduksi sperma sehingga jika tidak cukup, laki-laki berisiko mandul. Sementara pada perempuan, testosteron adalah salah satu hormon yang penting dalam siklus menstruasi.

Testosteron juga mengendalikan libido pada laki-laki dan perempuan. Selain itu, mengutip Medical News Today, testosteron juga penting untuk perempuan maupun laki-laki karena membantu produksi sel darah merah, pertumbuhan tulang dan otot, serta distribusi lemak.

6 Fakta Hormon Testosteron, Hormon Seks Utama pada Laki-lakiilustrasi disfungsi ereksi (pexels.com/@Deon-Black)

Baca Juga: Tak Hanya Mendorong Libido, Ini 5 Fungsi Lain Hormon Testosteron

3. Bahaya kekurangan hormon testosteron

Saat tingkat testosteron melandai pada laki-laki, ada berbagai gejala yang bisa terlihat. Selain kemandulan, kurangnya kadar hormon ini bisa menyebabkan resistansi insulin yang memperbesar risiko diabetes hingga pengeroposan tulang atau osteoporosis

Beberapa gejala kadar testosteron rendah di antaranya:

  • Libido yang rendah.
  • Disfungsi ereksi.
  • Jumlah lemak perut tinggi.
  • Pembesaran jaringan payudara (ginekomastia).
  • Kemandulan.
  • Minim rambut pada tubuh.
  • Suara tidak pecah.
  • Minim massa otot.
  • Pertumbuhan testis dan/atau penis yang terhambat.

Ada beberapa penyebab dari berkurangnya testosteron. Ini dapat meliputi:

  • Cedera, infeksi, atau trauma pada testis.
  • Efek samping obat-obatan, kemoterapi, dan terapi radiasi.
  • Gangguan hormon (tumor kelenjar pituitari atau tingkat prolaktin tinggi).
  • Penyakit kronis (diabetes tipe 2, penyakit ginjal dan/atau hati, obesitas, hingga HIV/AIDS).
  • Penyakit turunan (sindrom Klinefelter, Prader-Willi, hemokromatosis, sindrom Kallman, dan distrofi miotonik).
  • Konsumsi alkohol.

Selain pada kaum adam, rendahnya testosteron bisa menyebabkan berbagai gejala pada kaum hawa. Gejala-gejala rendahnya testosteron pada perempuan ditandai oleh:

  • Berkurangnya libido.
  • Kemandulan.
  • Menstruasi yang tidak teratur.

Sementara itu, penyebab rendahnya tingkat testosteron pada perempuan bisa disebabkan oleh:

  • Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang.
  • Faktor usia.
  • Kerusakan ovarium atau pengangkatan kedua ovarium.

Sementara berbeda-beda pada tiap gender, ada beberapa gejala psikis kekurangan hormon testosteron yang terlihat pada laki-laki maupun perempuan. Gejala-gejala tersebut adalah:

  • Tidak bersemangat.
  • Depresi.
  • Kesusahan berkonsentrasi.
  • Gangguan daya ingat.
  • Insomnia.

4. Bahaya kelebihan hormon testosteron

Kelebihan testosteron pun tidak baik untuk laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki, kelebihan testosteron bisa mengakibatkan pubertas dini. Usia di bawah 9 tahun, anak laki-laki memperlihatkan gejala seperti:

  • Tumbuhnya rambut tubuh.
  • Suara pecah.
  • Pertumbuhan otot.
  • Pertumbuhan organ reproduksi.

Kondisi pubertas dini bisa disebabkan oleh hiperplasia adrenal kongenital. Selain itu, kelebihan testosteron pada laki-laki bisa disebabkan oleh konsumsi steroid anabolik hingga tumor pada kelenjar adrenal dan testis.

6 Fakta Hormon Testosteron, Hormon Seks Utama pada Laki-lakiilustrasi hirsutisme atau pertumbuhan rambut berlebih pada perempuan (conquerpcos.org)

Pada perempuan, testosteron berlebihan juga bisa memicu hiperplasia adrenal kongenital dan hirsutisme, yaitu kondisi tumbuhnya rambut tubuh (jenggot, kumis, dan rambut tubuh lainnya) pada perempuan layaknya laki-laki. Selain itu, mereka juga bisa mengalami virilisasi yang mengubah fisik perempuan layaknya laki-laki. Gejala-gejalanya termasuk:

  • Kebotakan.
  • Suara pecah.
  • Gangguan menstruasi.
  • Klitoris membengkak.
  • Perubahan pada bentuk tubuh.
  • Ukuran payudara mengecil.
  • Kulit berminyak.
  • Jerawat.
  • Tumbuh rambut pada tubuh.

Beberapa penyebab seperti tumor ovarium dan kelenjar adrenal serta sindrom ovarium polikistik bisa menyebabkan tingkat testosteron berlebih. Selain itu, fibroid rahim juga berpotensi meningkatkan kadar testosteron.

Konsumsi obat-obatan juga bisa menyebabkan kondisi ini pada perempuan. Oleh karena itu, jika tingkat testosteron meningkat saat menjalani terapi obat, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar resep disesuaikan. Obat-obatan yang dimaksud adalah:

  • Antikonvulsan.
  • Barbiturat.
  • Clomephene.

5. Tingkat testosteron seiring usia

Tingkat testosteron memuncak antara usia 20 dan 30. Setelahnya, mengutip Medical News Today, diperkirakan terjadi penurunan 1,6 persen hingga usia 40 tahun. Oleh karena itu, bukan kejutan bila tingkat testosteron terhitung rendah pada laki-laki usia lanjut. Kondisi ini disebut sebagai hipoandrogenisme, dan beberapa gejalanya adalah:

  • Berkurangnya ereksi, terutama saat malam hari.
  • Berkurangnya libido.
  • Perubahan mood.
  • Berkurangnya fungsi kognitif.
  • Kelelahan.
  • Merasa cepat marah dan depresi.
  • Berkurangnya massa dan daya otot.
  • Kerontokan rambut tubuh.
  • Perubahan pada kulit.
  • Berkurangnya massa dan kepadatan tulang.
  • Bertambahnya lemak perut.

Hal yang sama terjadi pada perempuan. Sementara berhenti memproduksi estrogen dan progesteron, kondisi menopause hanya mengurangi tingkat testosteron tetapi tetap memproduksinya. Jadi, perubahan fisik terkait usia pada perempuan tetap disebabkan oleh absensi estrogen dan progesteron pada tubuh.

6 Fakta Hormon Testosteron, Hormon Seks Utama pada Laki-lakiilustrasi terapi testosteron, TRT (endocrinologyadvisor.com)

6. Diagnosis dan penanganan gangguan hormon testosteron

Untuk mendiagnosis kadar testosteron, tes darah bisa dilakukan. Umumnya, standar testosteron pada laki-laki dewasa berkisar antara 28 dan 1.100 nanogram per desiliter (ng/dL). Pada perempuan, angka testosteron standar adalah 15 dan 70 ng/dL. Masing-masing laboratorium punya standar sendiri, sehingga hasil bisa bervariasi.

Jika tingkat testosteron rendah dan sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, salah satu kiat yang bisa dilakukan untuk memulihkan tingkat testosteron adalah dengan testosterone replacement therapy (TRT). Terapi ini bisa diberikan secara topikal (dengan gel), tablet oral, dan injeksi.

Baik laki-laki maupun perempuan bisa menjalani TRT. Untuk perempuan, TRT dilakukan untuk menambah libido dan menekan disfungsi seksual. Namun, sebelum menjalani terapi ini, pastikan tingkat estrogen mencukupi karena terapi ini bisa memengaruhi tingkat estrogen.

Sebelum menjalani TRT, diskusikan mengenai kondisi dan efek sampingnya dengan dokter. Beberapa efek samping TRT adalah:

  • Jerawat.
  • Dada atau payudara membesar.
  • Jumlah sel darah merah meningkat.
  • Kemandulan.
  • Testis mengecil.
  • Bagian tubuh bawah membengkak.

Itulah beberapa fakta mengenai hormon testosteron, hormon seks utama pada laki-laki yang juga dimiliki perempuan. Pastikan level testosteronmu tetap terjaga, dan apabila terjadi ketidakseimbangan testosteron yang mengganggu keseharianmu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum terlambat.

Baca Juga: Dukung Kesuburan, 5 Makanan Sehat Ini Dapat Meningkatkan Testosteron

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya