TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seks Saat Hamil? No Problem, 7 Jawaban Ini Akan Meredakan Kecemasanmu!

Gak perlu khawatir lagi kalau memang pengin

unsplash.com/@kellysikkema

Bagi para milenial, pada umur 24-27 tahun umumnya mereka sudah melakukan pernikahan dan memiliki pasangan. Dalam waktu-waktu tersebut, tentu saja program pembuatan keturunan sudah mulai dicanangkan.

Akan tetapi, proses-proses tersebut tentu saja mendatangkan pertanyaan-pertanyaan lain yang sejauh ini belum mampu dijawab orang awam. Salah satunya adalah permasalah berhubungan intim di kala proses kehamilan sang ibu.

Berikut ini terdapat tujuh pertanyaan dasar yang dilontarkan mengenai seputar seks di kala kehamilan dan jawaban dari para ahli. Dilansir dari berbagai sumber, beberapa pertanyaannya meliputi keamanan sang cabang bayi hingga posisi yang nyaman.

1. Beberapa wanita merasa tidak ingin melakukan hubungan seks dalam waktu selang dua bulan masa kehamilan ini, apakah itu hal yang lumrah?

unsplash.com/@joewthompson

Tentu saja itu hal yang lumrah. Memasuki awal trimester kehamilan, tubuh mereka bekerja keras dalam beradaptasi dengan kehamilannya. Hal itu membuat para calon ibu merasa lelah, mual dan kewalahan, membuat mood mereka sangat tidak enak.

Barulah memasuki trimester kedua, rasa mual berangsur hilang dan mood kembali membaik. Itu juga membangkitkan gairah untuk melakukan hubungan intim. Dalam masa-masa awal kehamilan, jika memang para calon ibu tidak ingin berhubungan intim, paling tidak kamu bisa berpelukan dan berciuman untuk bermesraan.

Baca Juga: 8 Hal Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuhmu Ketika Kamu Berhubungan Seks

2. Apakah penis mampu melukai sang bayi ketika melakukan hubungan seks di masa kehamilan?

unsplash.com/@aaronburden

Banyak pria yang khawatir akan hal ini, tetapi jawabannya tidak. Penis pria tidak akan melukai sang cabang bayi ataupun memecahkan air ketuban.

Jika sang wanita berdarah setelah melakukan hubungan seks, segeralah berbincang dengan dokter. Ada kemungkinan meningkatnya aliran darah di area serviks pada saat kehamilan mampu menyebabkan bercak.

3. Waktu yang harus dihindari ketika melakukan hubungan seks?

unsplash.com/@heftiba

Jika para ibu hamil memiliki kehamilan berisiko rendah tanpa adanya komplikasi, mereka dapat melakukan hubungan seks tiap hari, hingga tiba masa yang biasanya masuk siklus datang bulan. Namun memang ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan hingga harus menghindari hubungan intim. Sebagai contoh, sang ibu hamil memiliki risiko placenta previa atau persalinan prematur.

Umumnya di masa kehamilan, sang ibu hamil tidak akan merasa mood melakukan hubungan seks. Berat tambahan dari perut membuat seks kurang nyaman. Untuk itu, cobalah bereksperimen dengan posisi baru atau coba stimulasi gaya baru. Jika tetap tidak mood untuk having sex, katakan kepada pasangan agar dia mengerti.

4. Apakah tidak ada masalah jika pasangan pria melakukan oral seks?

unsplash.com/@itsmiki5

Tidak ada masalah jika ibu hamil memiliki kehamilan berisiko rendah. Faktanya banyak ibu hamil lebih menikmati stimulasi luar ketimbang langsung penetrasi ketika masa kehamilan. Akan tetapi, sang wanita harus menghindari oral seks ketika pasangan pria memiliki radang tenggorakan.

Ada kemungkinan itu adalah gejala virus herpes yang dapat menular kepada sang wanita dan mampu menyebabkan cacat lahir bagi sang cabang bayi. Selalu berkonsultasilah dengan dokter jika tidak yakin melakukan hubungan ini.

5. Benarkah mitos berhubungan seks di masa akhir kehamilan dapat mempercepat persalinan?

unsplash.com/@ashtonmullins

Ya dan tidak. Jika hubungan intim dilakukan beberapa minggu sebelum persalinan, maka seks tidak berpengaruh terhadap persalinan. Sebaliknya, jika hubungan intim dilakukan ketika masa persalinan sudah terlambat, hal itu akan mempercepat kelahiran karena substansi yang ada di sperma sang pria mampu melemaskan dan mematangkan serviks sang ibu hamil untuk bersiap-siap melahirkan.

6. Apa posisi paling baik ketika berada di akhir-akhir masa kehamilan?

https://unsplash.com/@joanna_nix

Women on top, sang wanita berada di atas sang pria. Dengan cara itu, sang wanita dapat mengontrol kedalaman penetrasi. Atau jika lebih ingin memanaskan suasana, cobalah dengan gaya duduk di mana sang ibu hamil mengubah posisi untuk menghadap jauh dari sang pasangan, sedangkan sang pria duduk dan menopang perut sang ibu.

Baca Juga: 9 Pose Yoga Ini Aman dan Paling Cocok untuk Ibu Hamil

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya