TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Khasiat Obat Kuat Hajar Jahanam untuk Lelaki, Sedahsyat Apa Efeknya?

Katanya, sih, bikin lelaki kuat dan tahan lama ...

ilustrasi obat kuat Hajar Jahanam (tienchibandung.com)

Ada banyak produk obat-obatan yang bisa membuat lelaki "perkasa" karena dapat memperpanjang lama ereksi. Ada yang berupa obat oral, bentuk oles, diresepkan dokter, maupun herbal. Salah satu obat kuat yang banyak beredar adalah Hajar Jahanam.

Walau namanya bikin ngeri, tetapi Hajar Jahanam adalah obat perangsang yang bahan pembuatnya berasal dari getah tumbuhan tertentu yang dikeringkan. Bentuk dan warnanya yang menyerupai batu hitam membuat obat kuat ini dijuluki "hell stone" (batu neraka) atau Hagar El-Saada (batu kebahagiaan).

Pasti banyak yang penasaran seberapa dahsyat efek dan khasiat Hajar Jahanam sebagai obat kuat untuk lelaki. Apakah benar-benar mujarab atau sekadar bualan? Berikut ini penjelasannya.

1. Hajar Jahanam digunakan untuk menunda ejakulasi

ilustrasi ejakulasi pria (unsplash.com/Deon Black)

Obat kuat atau obat perangsang adalah obat untuk meningkatkan gairah seksual dan/atau kenikmatan seksual yang berlaku untuk lelaki maupun perempuan. Hajar Jahanam adalah salah satunya, yang digunakan oleh laki-laki untuk menunda ejakulasi.

Sebuah laporan dalam Egyptian Journal of Natural Toxins tahun 2013 menuliskan, Hajar Jahanam umum dijual dalam bentuk substansi padat, yang digunakan setelah dilarutkan dengan air untuk membentuk emulsi.

Selanjutnya, campuran tersebut dioleskan di penis dan dibiarkan selama 30–45 menit, lalu dibasuh dengan air dan sabun sebelum berhubungan seks untuk mencegah iritasi di kulit penis dan vagina karena sifat korosifnya (Al Ghamedy, 2010).

Baca Juga: Penis Mengalami Perubahan? Mungkin Ada Kaitannya dengan 7 Masalah ini!

2. Cara kerjanya adalah dengan mengurangi sensitivitas penis

ilustrasi alat kelamin pria (IDN Times/Mardya Shakti)

Umumnya obat kuat macam ini digunakan untuk mengatasi masalah ejakulasi dini. Spesialis urologi dari Rumah Sakit Tiara Bekasi, dr. Andika Afriansyah, SpU, mengatakan bahwa ejakulasi dini terjadi ketika seseorang mengalami ejakulasi 1 menit setelah penetrasi penis ke vagina. Dalam versi internasional, ejakulasi dini hanya berselang 3 menit.

Obat kuat macam Hajar Jahanam ini digunakan untuk membantu mengatasi masalah ejakulasi dini. Untuk cara kerjanya sendiri, dalam bentuk larutan atau minyak, setelah dioleskan di penis akan muncul sensasi panas yang dapat mengurangi sensitivitas penis.

“Sensasi panas di penisnya membuat fokus merasakan kenikmatan saat sanggama tidak 100 persen,” kata dr. Andika saat dihubungi oleh IDN Times

3. Belum diketahui efek sampingnya

ilustrasi obat kuat (freepik.com/drobotdean)

Adakah efek sampingnya?

Menjawab pertanyaan tersebut, dr. Andika mengatakan bahwa umumnya obat kuat menyerang ke bagian jantung, sehingga orang-orang yang punya riwayat penyakit jantung atau stroke perlu waspada.

“Namun, ini berlaku hanya untuk obat perangsang yang diminum saja,” ujar dokter yang menamatkan program spesialis urologi di Universitas Indonesia ini.

Masih bersumber dari penelitian dalam Egyptian Journal of Natural Toxins tahun 2013, dijelaskan beberapa efek samping dari Hajar Jahanam, yaitu sakit perut dan muntah-muntah. Namun, itu terjadi bila obat tersebut dihirup atau diminum oleh pengguna.

Menurut dr. Andika, dampak dari berkurangnya sensitivitas penis akibat penggunaan Hajar Jahanam tidak akan berdampak panjang.

“Jika efek obatnya hilang, ya, sensasi penisnya kembali normal. Mengenai keamanannya tidak bisa dipastikan selama tidak diketahui zat apa yang terkandung," terangnya.

4. Kandungan Hajar Jahanam

ilustrasi disfungsi ereksi (freepik.com/Wayhome Studio)

Masih mengacu dari penelitian di jurnal yang sama, beberapa senyawa yang teridentifikasi dengan metode gas chromatography–mass spectrometry (GC-MS) dilaporkan memiliki efek iritan pada mukosa lambung, yang mana ini menjelaskan muntah dan mual pada kasus yang diteliti.

Senyawa tersebut adalah (Z)-9-octadecenamide, butylated hydroxytoluene, nonane, dodecane, tridecane, tetradecane, pentadecane, hexadecane, eicosane, 1,4-di-tert-
butylbenzene, neohexene, 1-methyl-2-phenylindole, 4-ethoxyphenyl isothiocyanate, 1,2-benzenedicarboxylic acid, pentafluoropropionic acid, dan methylphenols.

Sayangnya, efek toksik dari sebagian besar senyawa yang teridentifikasi itu belum diteliti secara menyeluruh.

Selain itu, sampel dari Hajar Jahanam yang dipakai dalam penelitian bukanlah sampel yang diautentikasi, tetapi didapat dari pasar. Jadi, ada kemungkinan produk tumbuhan ini dijual di tempat lain yang dicampurkan dengan adulterant atau obat lain. 

Beberapa penelitian telah melaporkan pemalsuan afrodisiak alami dengan obat-obatan. Venhuis et al. (2008) menginvestigasi afrodisiak herbal yang dijual bebas (Libidfit, Satibo, dan mencari keberadaan kandungan obat disfungsi ereksi seperti sildenafil dan vardenafil. Beberapa produk berlabel natural ditemukan mengandung Viagra (Mitka, 2003). Di sisi lain, ada pula afrodisiak herbal yang mungkin terkontaminasi pestisida, jamur, logam berat, dan mineral.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya