TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Amankah Seks Oral setelah Cabut Gigi? Ini Caranya!

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan

ilustrasi seks oral (pexels.com/Deon Black)

Apakah kamu suka atau menikmati seks oral? Jika iya, kamu tidak sendirian. Stimulasi dari mulut pada bagian intim ini bisa memberikan sensasi kenikmatan tertentu.

Suatu hari, kamu atau pasangan tiba-tiba harus menjalani prosedur cabut gigi. Namun, kamu atau pasangan sedang mood untuk seks oral atau oral sex. Apakah tetap bisa? Ini cara oral sex yang aman dan nyaman, serta pertimbangannya!

1. Kenapa cabut gigi?

Ada berbagai alasan mengapa seseorang memutuskan untuk cabut gigi. Menurut WebMD, beberapa alasan seseorang diharuskan menjadi prosedur cabut gigi di antaranya:

  • Merapikan susunan gigi (karena adanya gigi bungsu atau jumlah gigi berlebih).
  • Cedera gigi.
  • Periodontitis dan pembusukan gigi.
  • Risiko infeksi.
  • Gangguan imun.
  • Menjalani terapi radiasi.
  • Habis menjalani transplantasi organ.

2. Bagaimana prosedur cabut gigi?

ilustrasi perawatan gigi dengan dokter gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dilansir Cleveland Clinic menjabarkan bahwa sebelum prosedur, dokter gigi akan menilai kondisi gigi dan menguji tulang rahang dengan rontgen. Beri tahu dokter jika kamu memiliki kondisi atau menjalani pengobatan tertentu.

Selanjutnya, opsi bius beserta pengobatan akan didiskusikan oleh dokter gigi. Beberapa opsi pembiusan adalah:

  • Nitrogen oksida.
  • Pil bius oral.
  • Intravena.

Bius diberikan pada daerah gigi yang mau dicabut dan daerah gusi sekelilingnya.

Lalu, dokter gigi akan mengangkat gigi secara perlahan. Tidak jarang, dokter gigi perlu membuat sayatan di gusi jika gigi benar-benar dalam kondisi buruk.

Jika gigi sudah tercabut, lubang pada gusi dibersihkan dengan disinfektan atau ditutup dengan cangkok tulang agar tidak keropos. Lalu, sayatan bisa dijahit agar cepat sembuh.

Sesudah prosedur, dokter gigi akan menempatkan kain kasa pada situs cabut gigi agar pendarahan bisa berhenti. Jika pendarahan sudah sedikit reda, kain kasa bisa diangkat. Meski begitu, pendarahan bisa berlangsung selama 24 jam.

Baca Juga: 7 Penyakit yang Bisa Menular lewat Seks Oral dan Cara Mencegahnya

3. Efek samping cabut gigi

ilustrasi efek samping cabut gigi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Prosedur medis apa pun, termasuk cabut gigi, bisa memiliki sejumlah efek samping dan komplikasi. Terdapat beberapa komplikasi ringan yang bisa terjadi, seperti:

  • Infeksi pascaoperasi.
  • Dry socket.
  • Cedera saraf.
  • Perforasi sinus maksilaris.
  • Proses penyembuhan lambat.

Setelah operasi, umum bagi pasien untuk mengalami pendarahan, pembengkakan, dan rasa tidak nyaman. Dilansir WebMD, kamu disarankan untuk konsultasi ke dokter gigi jika mengalami:

  • Demam dan panas dingin.
  • Mual dan/atau muntah.
  • Pipi berubah warna kemerahan dan membengkak (tak kunjung kempis).
  • Keluar nanah berlebihan dari situs cabut gigi.
  • Batuk.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.

4. Jadi, amankah seks oral setelah cabut gigi?

Pada dasarnya, seks oral bukanlah praktik seksual yang sehat. Berbagai institusi kesehatan dan ahli menyarankan untuk menghindari praktik ini.

HIV.gov mencatat bahwa risiko penularan HIV dari seks oral memang amat rendah dibanding seks anal dan seks bebas. Namun, jika pasangan memiliki HIV dan ejakulasi dalam mulut, maka risiko penularan meningkat.

Selain itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) memaparkan beberapa faktor dapat meningkatkan risiko penularan penyakit seksual, terutama HIV, dari seks oral, yaitu:

  • Tukak mulut atau seriawan.
  • Gusi berdarah.
  • Luka pada alat kelamin.
  • Infeksi penyakit menular seksual terselubung.

Jadi, bagaimana jika setelah cabut gigi? Karena kondisi gusi yang masih dalam pemulihan, maka dikhawatirkan seks oral bisa meningkatkan potensi infeksi seksual. Oleh karena itu, lebih baik ditunda atau dihindari.

5. Kapan waktu yang pas?

ilustrasi pasangan di ranjang (unsplash.com/mimi lalaa)

Alangkah baiknya jika seks oral ditunda dulu hingga kondisi mulut kondusif. Pertanyaannya, sampai kapan harus menunggu? Tergantung keparahan masalah gigi yang membuat gigi harus dicabut. 

Kebanyakan kasus cabut gigi pulih dalam waktu beberapa hari. Sementara pasien bisa beraktivitas setelah 2 atau 3 hari, butuh beberapa minggu sampai tulang rahang benar-benar pulih.

Baca Juga: Viral di TikTok, Dokter Gigi Bisa Tahu Seseorang Sering Seks Oral

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya