TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Mitos tentang Haid yang Masih Dipercaya Banyak Orang

Apa benar renang di laut saat haid bisa 'mengundang' hiu?

ilustrasi perempuan (pexels.com/cottonbro)

Perempuan biasanya mengalami haid atau menstruasi setiap bulan. Siklus haid yang dialami setiap perempuan akan berbeda-beda yang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Haid bisa terjadi setiap 21 sampai 35 hari.

Mungkin beberapa orang masih merasa tabu untuk membahas topik ini sehingga menyebabkan banyak informasi mengenai haid yang masih dipercaya, tetapi sayangnya informasi tersebut keliru.

Informasi yang beredar dari mulut ke mulut tersebut belum tentu benar. Berikut ini akan dikupas beberapa mitos mengenai haid yang masih banyak dipercaya. Simak sampai habis!

1. Mitos: Darah haid merupakan darah kotor

ilustrasi haid (pexels.com/Cliff Booth)

Sebagian perempuan mungkin menganggap bahwa darah haid merupakan darah kotor, padahal anggapan tersebut tidak benar. Darah haid bukanlah cairan tubuh yang dikeluarkan untuk tujuan membersihkan toksin atau racun tubuh.

Kandungan darah haid berbeda dengan darah yang mengalir di pembuluh darah vena. Healthline melansir, darah haid tidak hanya mengandung sel darah, melainkan juga sel telur yang tidak dibuahi, lapisan lendir, sel lapisan rahim, dan bakteri.

Darah haid tersebut juga mengandung sedikit sel darah jika dibandingkan dengan darah biasa. Darah haid terjadi karena lapisan dinding rahim yang meluruh.

2. Mitos: Perempuan yang sedang haid tidak boleh berolahraga

ilustrasi olahraga (pexels.com/Daniel Reche)

Ada anggapan bahwa perempuan yang sedang haid dilarang melakukan olahraga. Anggapan tersebut terus dipercaya dari generasi ke generasi. Adanya haid mungkin dianggap sebagai orang yang sedang sakit sehingga perempuan harus tetap berada di rumah.

Faktanya, haid tidak menjadi halangan bagi perempuan berolahraga. Bahkan, rutin olahraga dapat membantu mengurangi nyeri haid. Dilansir Verywell Health, melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau bersepeda dapat membantu mengurangi nyeri saat haid. Jadi, berolahraga tetap sehat dan aman bagi perempuan yang sedang datang bulan.

Baca Juga: 7 Penyebab Darah Menstruasi Hanya Sedikit, Apakah Bahaya? 

3. Mitos: Perempuan yang sedang haid tidak boleh berenang

ilustrasi berenang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beberapa orang masih percaya bahwa perempuan yang sedang haid tidak boleh berenang. Padahal, renang aman saja dilakukan saat sedang haid. Sedang haid bukanlah penghalang untuk melakukan berbagai kegiatan, termasuk renang. 

Selain itu, mungkin kamu pernah dengar bahwa saat berada di dalam air, darah haid menjadi terhenti karena adanya tekanan dari air. Dilansir WebMD, informasi tersebut tidak benar. Agar tetap higienis, perempuan yang sedang haid tetap perlu menggunakan pembalut atau produk sejenis seperti biasanya saat berenang.

Selain itu, ada pula yang menganggap bahwa berenang di laut berbahaya bagi perempuan yang sedang haid karena dapat "mengundang" hiu. Ini cuma mitos! Faktanya, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa berenang di laut saat sedang menstruasi meningkatkan risiko serangan hiu.

4. Mitos: Saat haid tidak boleh keramas

ilustrasi keramas (pexels.com/Armin Rimoldi)

Mungkin kamu juga pernah dengar, nih, bahwa saat sedang haid keramas tidak diperbolehkan. Beberapa orang menganggap bahwa ini dapat menyebabkan sakit kepala karena pori-pori kepala sedang terbuka. Lagi-lagi, anggapan tersebut tidak benar dan tidak ada dasar ilmiahnya!

Kamu tetap boleh keramas meskipun sedang datang bulan dan keramas saat haid tidak akan menyebabkan kamu sakit. Justru, perempuan yang sedang haid tetap harus menjaga kebersihan tubuh, termasuk kebersihan bagian kepala dan rambut.

5. Mitos: Minum soda dapat memperlancar haid

ilustrasi minuman soda (pexels.com/MART PRODUCTION)

Beberapa jenis makanan atau minuman konon dapat memperlancar haid, contohnya minuman bersoda. Minuman ini juga dipercaya dapat menghilangkan nyeri haid. Namun, ada pula yang meyakini sebaliknya, bahwa minuman bersoda justru berbahaya jika diminum saat haid karena dapat menyebabkan darah haid membeku. Ini semua informasi yang tidak benar.

Faktanya, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) dalam laman resminya menjelaskan bahwa minuman bersoda tidak ada hubungannya dengan haid. Minuman ini tidak memiliki khasiat tertentu pada perempuan yang sedang haid.

Minuman soda pun tidak menyebabkan darah haid membeku. Darah haid keluar disebabkan dinding rahim meluruh. Ketika proses peluruhan sudah terhenti, maka haid yang dialami juga akan selesai.

Baca Juga: 5 Risiko Berhubungan Seks saat Haid, Bisa Kena Infeksi Menular Seksual

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya