TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Mengalami Kecemasan Kinerja Seksual, Waspadai! 

Kondisi ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi, lho

ilustrasi pasangan seksual (pexels.com/BaTik)

Merasa cemas, takut, atau gugup sebelum berhubungan seks terkadang memang wajar. Apalagi jika kamu baru pertama kali melakukannya. Namun, jika kecemasan atau ketakutan ini membuat kamu tidak bisa menikmati aktivitas seksual bahkan tidak bisa melakukannya, bisa jadi ini merupakan tanda dari kecemasan kinerja seksual (sexual performance anxiety).

Kabar buruknya, gangguan ini bisa menyebabkan perkembangan masalah seksual seperti disfungsi ereksi atau juga kehilangan minat terhadap seks. Lantas, apa yang menyebabkannya? Apakah kondisi ini bisa diatasi? Yuk, simak fakta selengkapnya di bawah ini!

1. Penyebab kecemasan kinerja seksual 

ilustrasi pasangan berpegangan tangan (pexels.com/Timur weber)

Kecemasan kinerja seksual terjadi bukan karena faktor tunggal, melainkan kombinasi beberapa faktor, seperti biologis dan psikologis. Ini dapat meliputi:

  • Memiliki masalah citra tubuh dan harga diri: misalnya mengkhawatirkan bentuk badan, berat badan, tinggi badan, ukuran bagian tubuh tertentu, dan lain sebagainya.
  • Merasa terputus secara emosional dengan pasangan atau ada masalah dalam hubungan.
  • Memiliki gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan gangguan kecemasan umum.
  • Kurangnya pengalaman seksual.
  • Mengalami stres, misalnya terkait masalah sehari-hari, keuangan, masalah pekerjaan, dan lain sebagainya.
  • Adanya trauma seksual yang negatif.
  • Merasa cemas tentang ejakulasi dini atau tidak dapat mengalami orgasme.
  • Terlalu banyak mengonsumsi konten pornografi. Kebiasaan ini dapat membuat seseorang berekspektasi berlebihan terhadap seks yang jauh dari kenyataanya.

Perasaan cemas dan kekhawatiran tersebut, dapat membuat tubuh melepaskan hormon stres, seperti kortisol dan norepinefrin. Hormon-hormon tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah yang dapat menurunkan aliran darah ke beberapa area tubuh, seperti penis dan vagina sehingga memengaruhi kinerja seksual.

Baca Juga: 5 Masalah Kesehatan Seksual yang Paling Umum Dialami oleh Pria

2. Tanda seseorang mengalami gangguan kecemasan terhadap aktivitas seksual 

ilustrasi pasangan suami istri (pexels.com/cottonbro)

Laki-laki dan perempuan dapat mengembangkan gejala yang berbeda terkait kecemasan kinerja seksual. Pada laki-laki, tanda yang biasanya muncul meliputi:

  • Memiliki sedikit minat atau tidak tertarik terhadap aktivitas seksual.
  • Ejakulasi dini saat berhubungan seks.
  • Tidak dapat memiliki atau mempertahankan ereksi.
  • Sulit orgasme saat berhubungan seks.

Sementara pada perempuan, ini biasanya ditandai dengan beberapa hal, seperti:

  • Kekeringan vagina.
  • Kesulitan untuk terangsang.
  • Mengalami rasa sakit atau nyeri saat berhubungan seks.

Selain yang disebutkan di atas, secara umum, kecemasan kinerja seksual juga ditandai dengan kondisi berikut:

  • Pikiran negatif atau perasaan khawatir sebelum atau selama berhubungan seks.
  • Pikiran atau perasaan negatif ketika memikirkan tentang seks.
  • Peningkatan detak jantung.
  • Berkeringat.
  • Muncul rasa tidak nyaman pada perut.
  • Ketidakmampuan mencapai klimaks

3. Laki-laki ternyata lebih sering mengalami kecemasan kinerja seksual 

ilustrasi pasangan seksual (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menurut keterangan dari laman Verywell Mind, kecemasan kinerja seksual merupakan salah satu kondisi yang sangat umum terjadi saat ini. Laki-laki dilaporkan lebih sering mengalaminya daripada perempuan.

Sebuah studi tahun 2020 yang berjudul “Sexual Performance Anxiety” menyebutkan bahwa sekitar 9 hingga 25 pria mengalami kecemasan kinerja seksual yang berkontribusi pada ejakulas dini dan disfungsi ereksi. Sementara itu, kondisi ini memengaruhi sekitar 6 hingga 16 persen perempuan yang dapat menghambat hasrat seksual.

4. Kaitan kecemasan kinerja seksual dengan disfungsi ereksi 

ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)

Kecemasan kinerja seksual memang sering kali dianggap sebagai disfungsi ereksi karena beberapa kondisi yang mungkin menyerupai. Tetapi, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

Kecemasan kinerja seksual biasanya hadir sebagai hasil dari pikiran atau kekhawatiran negatif tentang kemampuan mereka dalam melakukan hubungan seksual. Misalnya kekhawatiran tentang ketidakmampuan seksual atau ketidakmampuan menyenangkan pasangan.

Sementara disfungsi ereksi, biasanya hadir karena faktor-faktor seperti kesehatan tubuh, ketidaktertarikan pada pasangan seksual, ketidakseimbangan hormon, kerusakan syaraf, penggunaan alkohol, merokok, dan lain-lain.

Kecemasan kinerja seksual dan disfungsi ereksi dapat saling terkait dalam beberapa hal. Disfungsi ereksi dapat menyebabkan kecemasan kinerja seksual, dan sebaliknya. Dilansir Verywell Mind, bahkan kecemasan kinerja seksual memiliki peran yang besar dalam pengembangan disfungsi ereksi baik pada pria maupun perempuan.

Baca Juga: 5 Pertanyaan Populer Seks yang Paling Banyak Dicari di Google

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya