TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Benarkah Vagina Bisa Kendur akibat Kebanyakan Berhubungan Seksual?

Jangan asal percaya, cari tahu faktanya dulu

ilustrasi vagina (pexels.com/Deon Black)

Ada banyak mitos dan kesalahpahaman yang beredar seputar vagina, dan sayangnya, banyak orang juga mempercayainya. Misalnya, banyak orang percaya bahwa terlalu sering berhubungan seks dapat menyebabkan vagina menjadi kendur. Selain itu, di beberapa tempat, terdapat kepercayaan bahwa tidak memiliki vagina yang sempit adalah tanda bahwa seorang perempuan sudah tidak perawan. 

Namun, apakah pernyataan ini tepat? Agar kamu tidak ikut-ikutan mempercayai mitos, kali ini kita akan membahas faktanya.

1. Apa itu vagina kendur?

ilustrasi vagina (pexels.com/Deon Black)

Vagina adalah saluran yang terbentang dari vulva sampai leher rahim. Area ini terdiri dari otot-otot yang bersifat elastis yang akan meregang saat ada sesuatu yang melewatinya, lalu kembali ke bentuk semula dengan cepat.

Vagina kendur atau vaginal laxity adalah kondisi di mana vagina seorang perempuan menjadi kurang elastis dan kendur. Dijelaskan laman Login to Health, ini terjadi karena hilangnya tonus otot di vagina dan bisa disebabkan beragam hal. 

Baca Juga: 5 Perubahan Vagina setelah Melahirkan, Apakah Wajar?

2. Cara kerja vagina

ilustrasi vagina (pexels.com/Deon Black)

Saat seorang perempuan diberi rangsangan atau dalam keadaan terangsang, otot dasar panggul akan relaks atau mengendur. Mengendurnya otot ini berfungsi untuk mempersiapkan seks penetrasi, dilansir laman Medical News Today.

Vagina sedikit terbuka sebelum, selama, dan setelah berhubungan seks. Sama seperti mulut yang terbuka saat menguap atau makan, kemudian segera kembali ke bentuk semula. 

Mencoba variasi posisi seksual terkadang dapat mengubah seberapa kencang atau longgarnya vagina. Ini selanjutnya meningkatkan kepuasan seksual bagi kedua pihak. Tidak ada bukti bahwa seks menyebabkan mengendurnya vagina dari waktu ke waktu.

3. Penyebab perubahan pada vagina

ilustrasi aktivitas seksual (unsplash.com/Womanizer Toys)

Ada dua hal utama yang memengaruhi elastisitas vagina, yaitu usia dan persalinan. Sementara, sering berhubungan seks tidak akan menyebabkan area tersebut kehilangan kelenturannya.

Seiring waktu, persalinan dan usia berpotensi menyebabkan vagina sedikit mengendur secara alami, dikutip dari laman Healthline. Perempuan yang pernah menjalani lebih dari satu kali persalinan pervaginam cenderung memiliki otot vagina yang melemah. Begitu juga dengan penuaan, yang dapat menyebabkan vagina sedikit meregang, terlepas dari apakah seseorang sudah pernah melahirkan atau belum.

4. Gejala vagina kendur

ilustrasi buang air kecil (freepik.com/gpointstudio)

Vagina terletak di dalam tubuh. Jadi, kamu tidak dapat melihat apakah ia sudah kendur atau tidak. Namun, kamu mungkin memperhatikan sejumlah gejala yang mungkin berdampak negatif pada kualitas hidup. Berikut adalah beberapa gejala utama vagina kendur dilansir laman Cadogan Clinic:

  • Berkurangnya kenikmatan seksual

Keluhan ini banyak dilaporkan oleh perempuan setelah melahirkan, yang dapat disebabkan oleh melonggarnya vagina. Kondisi ini selanjutnya dapat memicu rasa frustrasi dan kecemasan. Masalah ini bisa menjadi lebih buruk saat seorang perempuan memiliki luka akibat melahirkan dan belum sembuh dengan baik.

  • Inkontinensia urine

Otot-otot dasar panggul yang meregang dapat menyebabkan inkontinensia urine, serta membuat beberapa perempuan merasakan dorongan terus-menerus untuk pergi ke toilet. Hal ini dapat bervariasi dalam tingkat keparahan. Inkontinensia ringan biasanya dapat diatasi dengan latihan dasar panggul, sementara kasus yang parah mungkin memerlukan intervensi bedah.

  • Prolaps organ panggul

Salah satu risiko nyata dari kendurnya otot vagina adalah kemungkinan terjadinya prolaps organ panggul. Masalah ini terjadi saat satu atau lebih organ di panggul, yaitu rahim, usus, kandung kemih, atau bagian atas vagina, tergelincir ke bawah. Mereka kemudian keluar dari posisi normalnya sehingga menonjol ke dalam vagina.

Prolaps organ panggul memiliki skala dari 1 sampai 4, tergantung pada tingkat keparahannya. Semakin parah prolaps, semakin besar kemungkinan membutuhkan pembedahan 

Baca Juga: 9 Jenis Infeksi Vagina Paling Umum, Bukan Cuma Infeksi Ragi

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya