FAKTA MENARIK, Tak Berdarah Bukan Berarti Tak Perawan, Nih Buktinya!
Tak berdarah, masih perawankah?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keluarnya darah saat berhubungan intim untuk pertama kali, seringkali dijadikan indikator untuk menentukan perawan atau tidaknya seorang perempuan.
Sebagian besar orang percaya, perempuan yang masih perawan akan mengeluarkan darah saat malam pertama. Karena selaput dara yang ada di dalam vagina robek. Benarkah hal tersebut?
Seorang laki-laki muda bertanya pada dokter yang mengasuh rubrik kesehatan di sebuah website.
Lelaki muda : "Dok, mengapa di malam pertama istri saya tidak mengeluarkan darah ya? Apakah istri saya sudah tidak perawan?"
Jawaban sang dokter berikut ini justru menarik. Ia memulainya dengan kalimat,
Dokter : "Berapa liter darah yang Anda butuhkan untuk meyakinkan diri bahwa istri Anda masih perawan?,"
Selanjutnya, dokter itu menjelaskan bahwa robeknya selaput dara tidak harus ditandai dengan perdarahan. Selaput dara atau dalam bahasa medisnya dikenal sebagai hymen, adalah membran tipis, yang sebenarnya secara biologis tidak berfungsi, namun mempunyai beban kultural dan psikologis yang sangat berat bagi wanita.
Utuh tidaknya selaput ini akan menentukan langgeng tidaknya ikatan perkawinan bagi sebagian orang. Ditambah lagi pemahaman banyak orang mengenai selaput dara yang cenderung berbau mitos ketimbang faktanya. Apa saja yang perlu diketahui tentang selaput darah?
TIDAK SELALU DITANDAI PERDARAHAN
Mitos darah di malam pertama sepertinya menjadi ritual sakral yang bisa menentukan tinggi-rendahnya martabat seorang perempuan. Kalau tidak keluar darah berarti sudah tidak perawan, kalau tidak perawan berarti bukan perempuan baik-baik.
Waduh! Padahal faktanya secara medis, robeknya selaput dara tidak harus diikuti dengan keluarnya bercak darah. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya:
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.