TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Seks Terasa Menyakitkan Setelah Menopause? Alasan & Cara Mengatasinya

Rasa sakit itu membuat banyak wanita khawatir

sc-mart.com

Saat menopause, secara bertahap tubuh akan menghasilkan lebih sedikit hormon estrogen. Dan tanpa hormon ini lapisan vagina akan menipis, mengering dan tidak elastis lagi. Jika bagian dalam vagina menipis dengan drastis, saat berhubungan akan ada kemungkinan vagina menjadi berdarah.

Mencoba menghindari berhubungan intim kemungkinan akan mempengaruhi hubunganmu dan pasangan. Namun kamu tak perlu khawatir, karena banyak jalan keluar yang ditawarkan untuk membuat seks setelah menopause tidak menyakitkan. Berikut adalah beberapa jalan keluar yang dapat kamu pilih.

1. Menggunakan pelumas vagina

thepelvichub.comt

Penggunaan produk pelumas vagina mungkin adalah hal pertama yang harus kamu lakukan untuk mengurangi rasa sakit saat berhubungan. Pelumas vagina ada yang berbentuk cairan maupun gel, pelumas ini akan membantu mengatasi vagina yang kering. Pelumas akan membantu mencegah rasa sakit dengan mengurangi efek gesekan.

Terdapat pelumas yang berbahan dasar air dan minyak. Pilihlah yang berbahan dasar air, terutama saat kamu memutuskan untuk menggunakan kondom. Karena pelumas yang berbahan dasar minyak akan merusak kondom dan lebih rentan iritasi.

Baca Juga: Ini 8 Gejala Menopause yang Sebaiknya Kamu Kenali Sedini Mungkin, Say!

2. Pelembab vagina

agein.com

Pelembab vagina juga akan mengurangi gesekan pada saat berhubungan intim. Namun yang membedakannya dengan pelumas adalah ia menyerap pada kulit sehingga efeknya bertahan lebih lama. Mengoleskan pelembab vagina 2 sampai 3 kali sehari dapat menjaga jaringan vagina tetap sehat.

Mintalah saran dokter untuk meminta memilihkan produk yang berkualitas dan aman. Karena jika kamu salah ataupun sembarangan memilih pelembab vagina, bukannya sehat vaginamu malah akan iritasi.

3. Cincin vagina (Estring)

k4health.org

Cincin vagina berbentuk bulat dan lunak, cincin ini akan dimasukkan ke dalam vagina. Dan nantinya cincin ini akan bertugas untuk melepaskan estrogen secara teratur sehingga vagina menjadi lembab. Cincin vagina biasanya akan diganti setiap 3 minggu untuk lebih mengefektifkan pengobatan.

Cincin vagina termasuk dalam terapi hormon estrogen dan tak semua wanita boleh menggunakannya. Terutama wanita yang sedang hamil, menyusui dan memiliki riwayat kanker payudara.

4. Tablet vagina (Vagifem)

std-gov.org

Sama halnya dengan cincin vagina, tablet vagina juga merupakan terapi hormon estrogen yang tak bisa digunakan oleh semua wanita. Tablet ini akan dimasukkan menggunakan aplikator khusus ke dalam vagina.

Masih sedikit penelitian yang menjabarkan mengenai efek jangka panjang dari tablet ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum memilih untuk menggunakannya.

Baca Juga: Hati-hati, Ini 5 Penyebab Terjadinya Menopause Dini Pada Wanita!

Verified Writer

iefa_pooh

Everlasting Friend

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya